Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Khasiat Daun Terbangun untuk Maag

2 Maret 2019   14:44 Diperbarui: 21 April 2021   22:01 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daun terbangun (Foto: Macharo Bre Tigan)

Dalam salah satu bagian ulasan Prof. Yuval Noah Harari tentang masa depan umat manusia, pada buku Homo Deus, ia menjelaskan bahwa saat ini lebih banyak orang sakit justru karena kebanyakan makan bukan karena kelaparan. 

Artinya, kini penyakit diakibatkan tidak semata karena keterbatasan tapi karena gaya hidup yang berlebihan. Salah satunya adalah gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan.

Saat ini kelebihan berat badan adalah sebuah "penyakit" yang mewabah akibat kebanyakan makan dan tidak seimbang dalam mengatur pola makan. Sehingga ada juga golongan orang-orang yang melakukan pembelaan dengan menciptakan slogan, fat is beautiful, gemuk itu cantik.

Cantik secara harafiah, meskipun dinilai relatif bagi setiap orang, jelas tetap memiliki standar umum yang meskipun tidak tertulis namun diterima sebagai semacam kesepakatan. 

Umumnya orang lebih suka dibilang langsing dari pada gemuk. Namun, faktanya dari hasil pengamatan sementara dapat dibilang bahwa dari 100 orang dewasa saat ini, paling-paling hanya kurang dari 20% yang langsing. Begitulah kelihatannya di kampung ini.

Menyadari kenyataan ini, tidak saja di kalangan ibu-ibu, bahkan bapak-bapakpun sekarang sudah banyak yang menyadari bahwa penting untuk membatasi konsumsi karbon, demi alasan kesehatan. Semakin banyak orang yang diet karbon di kampung kami.

Meskipun demikian, bukanlah namanya hidup kalau tidak dihiasi oleh beragam ironi. Seringkali akibat diet ketat demi alasan kesehatan, banyak juga orang yang jatuh sakit. Bukan soal dietnya yang salah, namun barangkali soal pola dietnya yang kurang mengikuti kaidah-kaidah ilmiah.

Pernah pada suatu hari, istri saya yang juga gemuk seperti adanya saya, menceritakan dengan agak muram kisah perjumpaannya dengan seorang teman kuliahnya yang ternyata masih langsing sampai saat ini. 

Katanya demi kelangsungan kelangsingan tubuhnya, temannya itu sama sekali tidak menyentuh makanan yang sudah dipesan istri saya. Dia hanya memakan sedikit-sedikit buah yang ada di atas meja makan.

Ilustrasi daun terbangun (Foto: Macharo Bre Tigan)
Ilustrasi daun terbangun (Foto: Macharo Bre Tigan)
Istri saya sedih, bukan saja karena dia gemuk dan temannya itu langsing, tapi demi melihat kenyataan bahwa untuk langsing harus tidak makan seperti temannya itu ia merasa pasti tidak akan mungkin sanggup. Saya hanya menghiburnya dengan mengatakan, baiklah kita akan menggendut bersama.

Jelas ini hanya ungkapan sekena hati saja untuk menghibur hati yang sedih. Saya sendiri pasti akan lebih memilih bentuk tubuh yang langsing daripada tubuh yang langsung, flat, lurus dari atas ke bawah karena gemuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun