Dalam kelanjutan kisahnya, Daphne memang meninggalkan Christopher kecil tinggal di desa bersama Allan dan Nou, pengasuhnya. Gara-garanya, Daphne tidak suka dengan Allan yang jadi malas menulis. Tidak menulis berarti tidak mendapat uang. Ia mengancam hanya akan kembali dari London jika Allan sudah bersedia kembali menulis buku.
Melihat kenyataan ini, Nou membisikkan pesan halus kepda Christopher kecil agar membagi kesenangan dengan orang yang dicintai karena hari esok kita tidak tau akan seperti apa. Sesuatu yang mungkin belum dipahami Christopher diusianya. Â
Suatu ketika Nou harus pulang untuk merawat ibunya yang sakit keras, sehingga tinggallah Christopher kecil dan Allan berdua di rumah. Saat-saat seperti itu membuat Allan merindukan Daphne, sedangkan Christopher kecil merindukan Nou si pengasuh, bukan ibunya.
Suatu hari Allan menuliskan kisah Christopher kecil ke dalam sebuah puisi dengan bunyi rima yang menarik dan mengirimkannya ke Daphne, dengan harapan agar Daphne mau kembali pulang kepada mereka.
Tidak berapa lama kemudian, Daphne pun akhirnya pulang. Ia dengan bersemangat menceritakan bahwa puisi dengan banyak rima yang diberi judul Vesper itu telah dijualnya ke berbagai media di London dan ternyata banyak mendapat sambutan positif dari pembaca. Untuk itu, Allan sebagai penulis mendapatkan banyak keuntungan dari hasil penjualan bukunya.
Maka muncullah karakter hewan-hewan yang dipersonifikasi sebagai makhluk yang menemani keseharian Christopher kecil dalam petualangannya di hutan. Ada Piglet, Jack si keledai, Tigger si macan dan Winnie si beruang yatim piatu yang berasal dari hutan di Winniepeg, Amerika. Puisi Vesper inilah yang akhirnya dicetak ke dalam buku cerita anak yang diberi judul Winnie the Pooh.
Christopher kecil akhirnya menjadi anak kecil yang mendadak dicari karena cerita hidupnya yang menarik untuk banyak orang di seluruh penjuru dunia.Â
Namun, ketenarannya yang akhirnya membuatnya kehilangan kesenangan masa kecil, karena segala sesuatu tentang dirinya menjadi tidak terlepas dengan urusan bisnis. Bahkan, pernah suatu hari ia menganggap ibunya lebih sebagai manajer bagi dirinya, sedangkan Nou si pengasuh sebagai ibunya. Nou bahkan disebutnya sebagai "seseorang yang hampir menjadi sepenuhnya diriku."
Allan sendiri merasa bersalah sebagai seorang ayah, karena telah membuat Christopher kecil menjadi komodoti bisnis dengan menjual cerita masa kecilnya.
Membalaskan rasa sakit hati atas kehilangan kebahagiaan masa kecilnya, Christopher remaja akhirnya memang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan perang. Katanya kepada ayahnya: "berilah kesempatan bagiku sekali saja untuk merasakan kebahagiaan dengan bebas menentukan apa yang aku sukai, yang tebaik bagiku sendiri." Tentu hal ini sulit bagi Allan, tapi ia tidak kuasa menolak keinginan Christopher karena ia sendiri sudah merasa bersalah terhadapnya.