Mohon tunggu...
Teofilus Ricky
Teofilus Ricky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tantangan Pemanasan Global sebagai Masalah Sosial: Sebagai Analisis Gugatan Balik Gerakan Konservatif

2 Mei 2016   10:34 Diperbarui: 2 Mei 2016   10:47 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dekade terakhir, iklim global berubah menjadi masalah sosial yang terima secara luas. Juga disebut pemanasan global atau efek rumah kaca antropogenik. Perubahan iklim global dilihat dari peningkatan rata-rata suhu global dari hasil produksi gas rumah kaca oleh aktifitas manusia. Secara khusus, kita akan mengeksplor peran yang dimainkan oleh gerakan konservatif amerika dalam menantang legitimasi dari masalah perubahan iklim.

Legitimasi pemanasan global sebagai suatu masalah

Diawal 1990 an, ilmuan sosial mulai untuk memperlajari bagaimana kekuatan sosial dan politik memfasilitasi kontruksi pemanasan global sebagai masalah sosial sah yang membuktikan tindakan yang bersifat memperbaiki. Dalam penjelaasan variasi dalam perhatian masyarakat mengenai isu dari pemanasan global, kebanyakan pelajaran awal dalam ilmuann sosial antara pemanfaatan Down (1972) putaran perhatian isu atau model arena masyarakat Hilgartnen dan Bosks (1988). Penemuan yang lebih kuat muncul dari studi mereka termasuk pengikutnya. Pertama, liputan media dari pemanasan global minimal sebelum 1988, tapi segera memunca antara pertengahan 1989 dan awal 1990. Pembuat pengakuan bersedia menerima peningkatan perhatian hingga terhadap pemanasan global untuk beberapa alasan : (1) melalui koneksi tepat waktu untuk lebih mempopulerkan isu seperti musim dingin nuklir dn penipisn ozon. (2) kren kekeringn yng ekstrim selm musim panas 1988. Dan (3) karena kesaksian dramatis dewan James Hanseris pada juni 1988 menghubungkan ketidak normalan cuaca panas yang mengganggu bangsa kita untuk pemanasan global.

Masalah sosial dan pergerakan sosial

Di masa lalu, beberp sosiolog berusaha menjembatani pembagian antara literature masalah sosial dan literature pergerakan sosial. Bash (1994, 1995) menulis dengan panjang lebar perbedaan antara dua orientasu tersebut. Yang memperdebatkan sosiologi yang berhubungan dengan benua eropa mengadopsi orientasi pergerakan sosial sanggup mengakomodasi baik level makro maupun mikro fokus dalam proses sosial. Ia percaya bahwa historisitas analisis kontekstual luas utuh untuk orientasi ini. Ditangan yang lain, Bash (1994) melihat dorongan sosial yang dominan di amerika serikat. Yang menegaskan perhatian vital sebagai masalah sosial yang “muncul untuk memotong satu persatu dan yang lain, dipahami secara individual, meminta untuk penyelesaian tepat guna masalah permasalah,” hasil ini dalam sejarah secara keseluruhan pendekatan yang memimpin pada level mikro analisis situasional.

Munculnya pergerakan kontra

Kerangka global dari masalah lingkungan ialah “skema dari interpretasi” yang memungkinkan kita mengetahuinya, untuk pertama kalinya dalam sejarah, manusisa mengacaukan ekosistem global dicara yang mempengaruhi tidak hanya “kualitas lingkungan,” tetapi juga arus dan masa depan yang akan menjadi bagian kita. Kerangka global ini secara menonjol dicerminkan dalam pengkuan luas pendirian ilmiah dari perubahan lingkungan global (GEC) dan dengan jelas dipadatkan sebagai dukungan resmi dari Akademi Sains Nasional.

Gugatan balik mengenai pemanasan global

Analisis isu tema kita mengidentifikasikan tiga gugatan balik umum melalui tantangan pergerakan yang konserpatif. Legitimasi pemanasan global pertama, pergerakan konserpatif mengkritik bukti ilmiah dan kepercayaan umum dalam mendukung adanya antopogenik pemanasan global. Itulah, pergerakan kontra mendebatkan kondisi masalah yang tidak ada. Kedua, pergerakan yang menekankan keuntungan potensial dari pemanasan global, jika harus terjadi. Itulah pergerakan kontra mendebatkan kondisi ini, jika hal tersebut ada, tidak akan menjadi masalah. Itulah dua tantagan spesifik gugatan balik pendukung penyusunan diagnose pemanasan global sebagai masalah. Ketiga, tekanan konserpatif yang mengambil setiap usulan tindakan yang mengikat secara internasional akan memiliki banyak konsekuensi negatif. Itulah, pergerakan kontra mendebatkan solusi yang diusulkan oleh pendukung lingkungan akan lebih merugikan dari hal yang bersifat memperbaiki.

Mengkritik dasar pembuktian pemanasan global

Predominan gugatan balik, menemukan 159 contoh dokumen (71,0%), mencoba untuk mendiskreditkan bukti ilmiah dan dengan demikian merusak kepercayaan dimata publik. Singkatnya tema kelima meliputi gugatan balik, menghilangkan semua prasangka terhadap seseorang dasar pembuktian dari pemanasan global.

Keuntungan dari pemanasan global

Semua dokumen yang ditemukan memamerkan gugatan balik memegang pemanasan global akan menawarkan contoh keuntungan jika terjadi. Faktanya, catatan sebelumnya kebanyakan menegaskan bahwa keuntungan akan lebih penting dari biaya. Gugatan balik penting untuk posisi pergerakan konserpatif dalam dua cara. Pertama dengan mengidentifikasi kondisi hipotesis, penguatan konserpatif lebih lanjut posisi mereka bahwa pemanasan global belum terjadi, dan mungkin tidak akan terjadi dimasa depan. Kedua, dengan mengidentifikasi keuntungan orang awam dan pembuat kebijakan ddapat dengan mudah diidentifikasi, mereka sanggup mengklaim permasalahan lingkungan hidup bahwa pemanasan global adalah suatu masalah.

Efek berbahaya dari tindakan yang diusulkan

Semua tema dalam gugatan balik menegaskan bahwa aka nada pastinya efek berbahaya dari setiap perjanjian yang diusulkan mengarah pada pengurian emisi karbon dioksida. Usulan perjanjian mengaku memiliki efek berbahaya lebih jika tidak semua sector ekonomi nasional, dalam keamanan nasional, dalam kedaulatan nasional dan dalam lingkungan hidup.

Hasil dan kesimpulan

Dimasa lalu, pergerakan lingkungan berhasil memperpanjang mobilisasi kelevel internasional dengan berkolaborasi bersama ilmuan dan pembuat kebijakan untuk membawa beberapa masalah lingkungan global keperhatian publik. Tidak begitu mengejutkan, orang-orang yang menantang upaya perlindungan lingkungan sudah mulai menantang legitimasi masalah tersebut.

Sumber: McCRIGHT M. AARON, & DUNLAP E. RILEY, Washington State University, Calleng Global Warming as a social Problem: An Analysis of the Conservative Movement’s Counter-Claims,social problems, vol. 47, no. 4. (nov,.2000),pp.499-522., http://links.jstor.org/sici?sici=0037-7791%28200011%2947%3A4%3C499%3ACGWAAS%3E2.0.CO%3B2-Y

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun