Mohon tunggu...
Teofilus Jom
Teofilus Jom Mohon Tunggu... Politisi - " Kehadiranku di dunia akan lebih bermakna jika aku Menjadi Berkat bagi orang lain " .

Penulis adalah Kader Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ) Kabupaten Badung,Bali Alumni Seminari KPA Santo Paulus Carmel, Mataloko-Ngada- Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekelumit Seputar Tarian Caci Adat Manggarai

20 Januari 2023   16:29 Diperbarui: 24 Januari 2023   08:53 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto saat pemukaan Pentas Budaya Manggarai di bali

Sekelumit Seputar Tarian Caci Adat Manggarai

Tari caci di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu warisan tradisi turun-temurun dari nenek moyang masyarakat Manggarai.

Tari Caci adalah tarian yang dimainkan dua orang pria yang bertarung menggunakan pecut atau cambuk (larik).

Kedua penari tersebut membawa tameng atau perisai (nggiling). Tarian caci biasanya dimainkan dalam upacara-upacara adat resmi atau syukuran, antara lain upacara perkawinan (tae kawing), syukuran membuka ladang baru dan hasil panen, pentahbisan imam hingga penyambutan tamu kehormatan.

Tarian caci juga sering dipentaskan saat peringatan HUT Kemerdekaan RI dan beberapa hari besar nasional lainnya.

Arti Nama

Istilah kata caci terdiri dari dua suku kata yaitu ca dan ci. Kata ca artinya satu dan ci berarti uji. Caci berarti uji satu persatu. 

Bagi masyarakat Manggarai, tarian Caci tidak menonjolkan unsur kekerasan, tetapi merupakan simbol persaudaraan, kesatuan dan kekeluargaan.

Selain itu, tarian ini juga bisa dimaknai sebagai ajang menempa diri agar memiliki semangat, ketangkasan, sportivitas dan pengendalian emosi.

Tata cara Tarian caci biasanya dimainkan oleh orang dewasa atau di atas usia 21 tahun. Kedua penari hanya boleh memukul tubuh lawan mulai dari bagian pinggang ke atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun