Mohon tunggu...
Aven Jaman
Aven Jaman Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

Menjadi Berarti

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bendera PDIP Dibakar demi Alihkan Isu Skandal Jiwasraya? Begini Analisanya

2 Juli 2020   16:44 Diperbarui: 2 Juli 2020   16:46 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuannya? Jelas, agar publik jangan sampai terbetot perhatiannya ke sana dan sama-sama menemukan janggalnya proses ini dilangsungkan di Tipikor Jakpus. Maklum, gelaran sidang ini lebih mirip ke dagelan yang tak lucu namun memaksa kita untuk tertawa getir demi melihat letoynya OJK, begonya BPK dan bobroknya Kejaksaan.

Kenapa? Jelas ada fakta kerusakan Jiwasraya sebelum 2008, kok kasusnya dilokalisir dari 2008 ke sini saja oleh BPK? Kalau goreng-menggoreng saham gocapan adalah sebuah kejahatan pasar modal, kenapa OJK tak semprit ketika oleh direksi saham Jiwasraya hendak dimainkan dengan model skema ponzi demi menutupi lubang warisan direksi Jiwasraya sebelum 2008?

Eh, kini Kejaksaan memaksa perkara ini lanjut dengan maksud ada yang masuk bui sebagai tumbal terhadap penegakan keadilan yang semu. Tampak ada upaya menegakkan keadilan, namun yang didakwa bersalah pakai tebang pilih.

Itukah yang namanya pengadilan? BIG NO! Ini adalah akal-akalan supaya kasus ini berakhir begitu saja, ada kejahatan, ada pengadilan, ada yang masuk bui, lalu selesai?

Nurani macam apa yang dimiliki sampai buta melihat bahwa di sini nasib nasabah dipertaruhkan? First Travel memberi contoh. Begitu pelaku perusak tatanan keuangan anggota jamaah haji dalam biro perjalanan haji itu masuk bui, duit para calhaj pun menguap seketika.

Tidak! Jiwasraya tidak akan kami biarkan berakhir seperti itu. Duit nasabahnya mesti balik. Siapa yang membalikkan? Ya siapa saja yang bertanggung jawab di balik macetnya Jiwasraya sejak awal.

Jangan dilokalisir dari 2008 saja! Mau lindungi siapa nih, Boss? CATAT! Tak mau jujur dan adil dalam memroses para pelaku "perusakan" Jiwasraya, nasib kalian digantung di tangan para netijen julid negeri +62.

Sekarang, pilih jujur atau karir kalian para penegak keadilan di arena sidang itu ikut terbantai di ujung jari-jemari netijen hanya demi lindungi pelaku lain dari gagal bayarnya Jiwasraya?

Jawablah dalam heningnya doa dan tahajjudmu! Salam(*)

Catatan penulis: Artikel ini digubah dan diperkaya ulang atas artikel yang sudah pernah terbit di kanal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun