Mohon tunggu...
Tenti AnitaAries
Tenti AnitaAries Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kepala SMP 3 Satu Atap Gebog

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Asyik Belajar IKM Melalui PMM

10 Mei 2024   19:45 Diperbarui: 10 Mei 2024   19:52 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi IKM/dokpri

IKM atau Implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebuah proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. 

Dan di tahun ajaran 2024/2025 ini resmi menjadi kurikulum nasional yaitu menggunakan Kurikulum Merdeka baik mandiri belajar, mandiri berubah, maupun mandiri berbagi. Berikut adalah beberapa langkah dan aspek yang penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka:

1.   Pemahaman Konsep Kurikulum Merdeka

Penting bagi semua pihak terkait untuk memahami konsep dasar dan prinsip Kurikulum Merdeka. Ini mencakup pemahaman tentang fleksibilitas kurikulum, penekanan pada pembelajaran berbasis proyek dan kontekstual, serta penilaian yang berfokus pada pembelajaran holistik.

2.  Pengembangan Bahan Kurikulum

Proses ini melibatkan penyusunan bahan kurikulum yang sesuai dengan prinsip dan tujuan Kurikulum Merdeka. Bahan kurikulum harus mencakup panduan pembelajaran, sumber daya pembelajaran, dan materi pelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa.

3.  Pendidikan dan Pelatihan Guru

Guru perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan efektif. Pelatihan harus mencakup pemahaman tentang filosofi, metode pembelajaran, dan penilaian yang sesuai dengan pendekatan Kurikulum Merdeka.

4.  Peran dan Tanggung Jawab Sekolah

Sekolah bertanggung jawab untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat lokal. Ini mencakup penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai, pengelolaan sumber daya manusia, dan pembentukan tim kerja yang mendukung visi kurikulum.

5.  Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Orang tua dan masyarakat perlu terlibat dalam proses implementasi Kurikulum Merdeka. Mereka dapat memberikan dukungan kepada sekolah dan guru, serta berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas.

6.  Monitoring dan Evaluasi

Proses implementasi perlu dipantau secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan dan mengidentifikasi tantangan yang mungkin timbul. Evaluasi ini harus melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pengambil keputusan pendidikan.

7.  Penyesuaian dan Peningkatan Berkelanjutan

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, perlu dilakukan penyesuaian dan perbaikan terus-menerus dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Ini termasuk pengembangan bahan kurikulum yang lebih baik, pelatihan tambahan bagi guru, dan perbaikan dalam manajemen sekolah.

8.  Komunikasi dan Advokasi

Penting untuk menjalankan komunikasi yang efektif dan melakukan advokasi untuk mendukung Kurikulum Merdeka. Ini melibatkan pembangunan kesadaran publik tentang manfaat dan tujuan kurikulum baru ini serta mendapatkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dan upaya bersama untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun