Mohon tunggu...
Tenten Supartini
Tenten Supartini Mohon Tunggu... -

hanya seorang Tenten,anak manusia yang terlahir tanpa ingin dilahirkan,setelah lahir jadi banyak keinginan...^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sapaan Bintang

18 Januari 2012   14:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malamku
Kembali kau datang menjelang
Sedang si genit rembulan
Asyik cumbui gelapnya gemawan
Hingga gahana jiwa bergundah

Rasaku sekawan rasa lelah
Kusinggahkan bersama tatap
Pada hitam latar kelammu
Sedang tatapmu gemintang
Hinggap sampai di pangkuan

Parau sapamu
Saat kepala kau  rebahkan
Adakah terang siang kau dendangkan
Senyumkah tadi kau gadangkan
Ataukah jidat terlipat yang kau hidang

Sayup sapa yang kau sampaikan
Henyak adalah bahana pada buritan rasa
Malu ku atas nikmat yang terpinggirkan
Gemintang
Sembunyikan  rasaku bersama gelap latarmu
Biar ku gelungkan saja malu di bawah bantalku.

Cipanas, 18 Januari 2012
21:09

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun