Jadi, mau menjadi warga negara Indonesia atau mau pindah kewarnegaraan, tak masalah. Menjadi biang masalah manakala kita tak cakap menjalankan kewajiban sebagai warna negara. Jangan menuntut hak mulu, tapi tugas dan kewajiban abai. Keduanya mesti balance, harmonio in progresio.
Catatan yang pasti, jangan sampai melupakan berbagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum meninggalkan republik ini dan berganti kewarganegaraan. Jangan ada noktah hitam atau merah dengan keluarga, kerabat, kawan, sudara dan tetangga juga kolega apalagi ke negara.Â
Dengan atau tanpa pindah kewarganegaraan, terpenting nyaman dan tenteram. Itu nomor satu. Pindah kewarganegaraan acap dilakukan orang mapan dan berduit. Sangat jarang orang miskin yang ingin pindah warga negara, karena untuk mengurus itu butuh biaya yang tak sedikit. tapi jangan sampai menguras negara.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H