Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kolaborasi Dua Kaki Utuh, Santri dan Desa

20 Oktober 2020   17:25 Diperbarui: 21 Oktober 2020   17:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kolaborasi Santri dan Desa adalah keharusan agar sumber daya terkonsolidasi dan masyarakat desa tersusun dalam passion membangun. "

Kita patut berterimakasih kepada pondok pesantren (Pontren) yang istikomah pada upayanya menanamkan nilai-nilai spiritual, sosial dan kultural kepada anak-anak kita. 

Bahkan semakin banyak pesantren yang telah mengedukasi dan sekaligus mengembangkan pertanian, dan usaha ekonomi produktif lainnya.

Itu luar biasa untuk mendorong para santri berani berwirausaha, sehingga ketika mereka terjun ke masyarakat tidak harus masuk keluar gedung mencari pekerjaaan, tetapi mampu menciptakan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja. 

Peran-peran santri seperti inilah yang diha-rapkan selalu hadir di tengah-tengah kita. 

Bagi kita, saatnya santri harus merasa bangga dengan kesantriannya. Tidak boleh merasa minder namun justru percaya diri menghadapi tantangan jaman dan arus deras globalisasi. 

Jadilah santri kekinian, yang bukan saja mumpuni ilmu agama, tapi juga cakap pengetahuan umum, keterampilan dan penguasaan teknologi, serta telah mendapat pelajaran penting tentang keman-dirian.

Dengan bekal kemampuan diri yang semakin baik, maka peran santri akan sangat berarti bagi kemajuan pertiwi. Bukan besar kecilnya peran yang bisa diberikan, tetapi bagaimana kita bisa mengembangkan semangat untuk memberikan  terbaik bagi bangsa ini. Itu yang utama.

Yang menarik kemudian, dalam nawacita prioritas pembangunan bangsa adalah memba-ngun dari pinggiran, termasuk membangun dari kawasan perdesaan. Maka para santri juga harus  ikut terjun ke desa-desa membangun desa agar maju dan sejahtera.

Apalagi saat ini di desa-desa se Indonesia ada perputaran uang yang luar biasa besar untuk membangun desa. 

Namun pada sisi lain ada potensi sumber daya alam melimpah yang belum terkelola secara optimal. Maka kemudian butuh orang-orang berkualitas untuk siap diterjunkan memberikan pengabdian terbaik bagi desa.

Bagaimana Dana Desa maupun dana-dana lainnya yang masuk desa dapat dikelola dengan sebaik-baiknya dan tentu saja se-transparan dan se-akuntabel mungkin. Atau bagaimana desa mampu mengotimalkan potensi yang dimiliki untuk mema-jukan dan mensejahterakan desa.

Para pendamping sudah disebar ke desa-desa. Begitupun mahasiswa sudah banyak yang turun ke desa-desa lewat kegiatan KKN. 

Bahkan rekan-rekan ikatan profesi akuntasi maupun kelompok masyarakat lainnya telah banyak turun ke desa untuk memberikan pendampingan dalam pengelolaan dana desa.

Karena itu tak kurang baiknya, kita mengajak santri untuk siap terjun ke desa-desa. Menyampaikan dan menularkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki kepada masyarakat desa. 

Selain itu menggalang kebersamaan dengan segenap elemen masyarakat desa untuk menciptakan inovasi-inovasi yang mampu mendayagunakan potensi desa.

Tidak bisa desa-desa dibiarkan berjuang sendiri untuk menyelesaikan masalahnya atau menyusun agenda pembangunanannya. Kolaborasi Santri dan Desa adalah keharusan agar sumberdaya terkonsolidasi dan masyarakat desa tersusun dalam passion membangun. 

Itulah kaki-kaki yang harus dibangun, sehingga Republik bisa berjalan dengan dua kaki utuh: Santri dan Desa. Jalannya pembangunan lebih inovatif karena ditopang oleh dua kaki yang kukuh.

Potensi Desa

Di Ponggok Klaten ada inovasi luar biasa dalam memanfaatkan potensi desa, yaitu Umbul Ponggok. Dikelola oleh BUMDes dan hasilnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Di hampir seluruh desa sudah punya aplikasi yang memudahkan warga dalam administrasi surat menyurat yang digelar pada kegiatan bursa inovasi desa beberapa saat lalu. Dengan memanfaatkan teknologi ternyata desa memberikan pelayanan mudah, murah dan cepat.

Kita ingin, para santri aktif berinovasi di tingkat desa lainnya yang akan mampu membangun Indonesia dari pinggiran. menciptakan yang kemudian mampu menjadi pembeda antara desa satu dengan yang lain. 

Bisa dalam hal mendukung pelayanan publik di tingkat desa, atau dalam hal pengelolaan keuangan atau anggaran, pendayagunaan potensi desa, dan inovasi yang lain yang mampu memajukan desa dan mensejahterakan masyarakatnya.

Mengapa? Karena ada hal-hal yang perlu terus mendapatkan perhatian dalam pembangunan desa, yaitu terkait peningkatan kemampuan perangkat desa dalam mengelola anggaran. 

Penetapan kegiatan pembangunan desa dengan skala prioritasnya, serta upaya untuk terus mengeksplore potensi alam, pertanian, dan lainnya secara optimal.

Ini hanya bagian kecil yang masih perlu mendapat perhatian dan respon cepat dan tepat dari kita bersama. 

Dan rekan-rekan santri sekiranya bisa masuk terlibat di dalamnya untuk membantu menyelesaikannya secara baik. Kita tunggu kiprah dan peran santri untuk membangun desa yang maju, mensejahterakan dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun