Pendemi covid-19 belum juga beringsut dan menjadi sebuah tantangan yang harus kita selesaikan bersama. tidak hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga semua pihak, swasta dan seluruh elemen masyarakat yang ada.Â
Kita tentu terus bermohon kepada Tuhan dan mengerahkan segala daya upaya agar pendemi ini dapat segera berakhir. Berbagai pembatasan-pembatasan yang telah kita lakukan juga menjadi salah satu cara kita menghentikan penyebaran Covid-19 ini.
Beragam ikhtiar melumpuhkan pendemi ini harus terus dikobarkan dengan berlandaskan nilai-nilai kegotong-royongan dan kebersamaan. Semua pihak harus bergerak seiring sejalan saling bergandengan tangan melewati ujian pendemi ini.
Menghadapi dan mengatasi covid-19, pemerintah Jateng mengucurkan jaring pengaman kesehatan (JPK) untuk penyediaan Alkes, bahan Habis Pakai (masker, obat-obatan, APD, rapid test), biaya rawat inap PDP, penyiapan rumah sakit darurat/tempat karantina, santunan bagi tenaga medis yang meninggal.
Pasa aras Jaring Pengaman Sosial (JPS) digunakan untuk Bantuan Pangan Non Tunai, Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dalam Panti milik Provinsi dan Swasta, Perluasan Kartu Jateng Sejahtera, Penguatan BUMDes, dan cadangan pangan pemerintah desa.
Selain itu, Provinsi ini juga menggulirkan untuk Jaring Pengaman Ekonomi untuk Stimulus pelaku pariwisata, Cadangan dan peningkatan produksi pangan, Subsidi bagi UMKM terdampak dan Subsidi listrik, Pemberdayaan Perempuan Kepala keluarga dan perempuan rentan.
Sejumlah 58 Rumah sakit disiapkan untuk rujukan corona, bantuan pangan non-tunai, bantuan pangan dan bantuan sosial kita berikan, jaring pengamanan ekonomi dibuat, subsidi UMKM, pemberdayaan lumbung desa, membangun jejaring komunikasi yang intens dengan pihak terkait, menumbuhkan kesadaran tentang kepedulian sosial dan awareness seputar corona.
Provinsi di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo ini juga terus membuat berbagai langkah inovatif dan kreatif dengan memberdayakan kearifan lokal, salah satunya adalah Program Satgas Jogo Tonggo. Program ini merupakan pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penanganan covid-19 di tingkat wilayah RW.Â
Maksud dan tujuan dari pembentukan satgas di tingkat wilayah ini adalah untuk memastikan seluruh warga di wilayah RW/RT untuk melakukan percepatan penanganan covid-19 secara sistematis dan terstruktur dengan memperhatikan: Kesehatan warga; Kondusifitas lingkungan dan pencegahan konflik antar warga, agar tetap terjaga persatuan dan kesatuan warga; Kondisi perekonomian masyarakat; Kapasitas pemenuhan kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok; dan Kekuatan kearifan lokal dan potensi geografis lingkungan setempat
Model Satgas Jogo Tonggo bertugas untuk memastikan bahwa warga secara bergotong royong melawan penyebaran dan penularan covid-19 di wilayahnya, sekaligus memastikan dukungan  dari luar wilayahnya dalam melawan covid-19 tepat sasaran dan tepat guna. Desa di Jateng juga sudah tanggap terhadap covid-19, hal ini tercermin dari banyaknya langkah yang dilakukan oleh desa-desa di Jateng  dalam menghadapi pendemi ini.Â
Ada desa yang membentuk Posko, membagikan masker kepada masyarakat, melakukan edukasi kepada masyarakat untuk pencegahan dan penanganan covid-19, menyediakan sarana sanitasi di tempat-tempat umum, melakukan pemasangan media informasi, desa melakukan pencatataan masyarakat rentan (manula, penyakit menahun, disabilitas, mendirikan rumah isolasi (karantina desa), dll.
Tak cuma itu, kerjasama  pemerintah, swasta dan berbagai elemen masyarakat juga terus didorong agar progres penanganan dampak pendemi ini bisa bergerak kearah yang positif.Â
Contohnya adalah peluncuran Program Jateng Care dalam rangka penanganan covid-19, bersama Kadin, Asosiasi, Para Praktisi dan berhasil menyalurkan wastafel portable, alat semprot disinfektan, APD, bantuan sembako, vitamin, rapid test, Â serta pengumpulan dana menanggulangi dampak covid-19 diluar refocusing APBD.
Fasilitasi Industri Alat Kesehatan untuk kemudahan perijinan dan distribusi produk untuk kebutuhan Jawa Tengah juga kita lakukan. Jateng juga mengarahkan Industri dan IKM garmen untuk membuat APD dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemprov Jateng tidak pernah berhenti mendorong industri tetap berjalan melalui pemanfaatan Ijin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) (Permenperin 4 dan 7 tahun  2020).
Praktik  protokol kesehatan pada beberapa pasar rakyat serta memperluas penerapan Jogo Tonggo di lingkungan industri dan kawasan industri dalam rangka menjaga keberlanjutan aktivitas industri juga menjadi langkah antisipatif yang kita ambil dalam rangka menghadapi pendemi ini.
Di samping memerangi covid-19, fokus utama pemerintah Jateng saat ini adalah bagaimana memastikan laju gerak roda perekonomian Jateng dapat bertumbuh kearah yang semakin baik. Sektor industri adalah komponen utama yang akan terus kita genjot guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, investasi menjadi hal penting yang harus diperoleh sebanyak-banyaknya. Jateng terus berikhtiar untuk mewujudkan itu.
SOP Tatap Muka
Berbagai upaya investasi ke Jateng dilakukan, antara lain melalui peningkatan pelayanan kemudahan berusaha (ease of doing business), peningkatan kualitas SDM tenaga kerja dan upah tenaga kerja yang kompetitif.Â
Di samping hal tersebut, Jateng juga memberikan berbagai insentif perpajakan untuk mendorong meningkatnya investasi ke Jawa Tengah pada sektor industri yang berorientasi ekspor dan padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, industri substitusi impor, industri kreatif dan industri 4.0, antara meliputi: Tax Holiday, Tax Allowance, Import Duty Facility, Green Lane Facility, Super Tax Deduction, dll.
Di luar pabrik dan tempat industri, obyek wisata, mall, hotel, pasar dan perkantoran telah kembali beraktifitas dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ada. Selain sektor ekonomi dan kesehatan, sektor pendidikan merupakan hal penting yang harus kita perhatikan.Â
Arah Kebijakan Pendidikan Pemprov. Jateng di masa pandemi covid -- 19, yaitu: melindungi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan dari penularan covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru dalam hidup dan belajar mengajar.Â
Jateng juga terus memastikan keberlangsungan penyelenggaraan pelayanan pendidikan baik administrasi maupun teknis pendidikan di satuan pendidikan melalui penyesuaian kurikulum dan inovasi pembelajaran yang edukatif dan kreatif.
Di masa mendatang juga akan terus menjamin akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan untuk menjaga keberlangsungan pendidikan, semangat belajar dan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan.Â
Jateng terbuka untuk membuka kerjasama pendidikan di masa adaptasi baru, karena hingga saat ini pemerintah daerah masih berupaya menerapkan pembelajaran daring untuk para siswa di mana perlunya dukungan dalam kesiapan infrastruktur, jaringan, perangkat, internet dan pulsa (kuota internet) serta pengembangan industri berbasis 4.0 bagi para siswa vokasi dalam mengembangkan softskill dan hardskillnya.
Hari ini Jateng telah dan sedang melakukan pilot project kegiatan belajar mengajar tatap muka sesuai kebiasaan baru pada 6 SMA/SMK Negeri. Ini dilakukan dengan sangat hati-hati, SOP tatap muka kita terapkan dengan penuh kedisiplinan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI