Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengoyak Tantangan Dunia Maritim Kita

27 Juli 2020   08:32 Diperbarui: 28 Juli 2020   17:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak agresi covid-19 berkecamuk, berbagai sektor mengalami perlambatan, sektor kemaritiman salah satunya. Aktifitas nelayan menurun, produksi ikan berkurang, bahkan munculnya kluster pasar ikan membuat masyarakat sempat enggan untuk mengkonsumsi ikan, pedagang ikan menurun omsetnya. 

Di musim pandemi ini, mobilitas transportasi barang maupun orang juga menurun, termasuk transportasi laut. Banyak perusahaan yang bergerak dibidang perkapalan/pelayaran menghentikan aktivitasnya baik itu karena tidak ada permintaan pekerjaan maupun untuk melindungi para karyawannya dari bahaya Covid-19. Hal ini tentu menyentuh keprihatinan kita semua.

Paceklik ini menjadi cobaaan sekaligus sebuah tantangan yang harus kita selesaikan bersama, tidak hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga semua pihak, swasta dan seluruh elemen masyarakat yang ada.

Kita tentu terus bermohon kepada Tuhan dan mengerahkan segala daya upaya agar pendemi ini dapat segera berakhir. Psycial distancing harus terus dipatuhi, berbagai pembatasan-pembatasan yang telah kita lakukan juga menjadi salah satu cara kita menghentikan penyebaran Covid-19 ini.

Sampai saat ini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona. Para ahli masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi COVID-19. 

Di sisi lain kita juga dituntut untuk tetap produktif, tatanan kehidupan di berbagai bidang harus terus berjalan. Untuk itulah, kita harus memulai sebuah cara baru, tatanan hidup dan budaya baru. Kita harus terus beraktifitas tapi tetap aman dari Covid-19.

Sekira perlu kita mulai membiasakan perilaku yang baru berbasis hidup bersih dan sehat. Di antaranya adalah dengan cara rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan. 

Saya berharap kebiasaan baru ini bisa menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik. Saya selalu sampaikan kepada masyarakat dan stakeholder bahwa siapapun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah harus memperhatikan protokol kesehatan, bahkan kita harus bisa menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat.

Untuk merealisasikan skenario tatanan kehidupan baru (new normal), saat ini pemerintah telah menggandeng seluruh pihak terkait termasuk tokoh masyarakat.

Para ahli dan para pakar untuk merumuskan protokol atau SOP untuk memastikan masyarakat dapat beraktivitas kembali, tetapi tetap aman dari COVID-19. Protokol ini bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga sektor maritim, seperti transportasi laut, perkapalan, perikanan, dll.

Penting bagi pengelola pelabuhan, KKP, syahbandar dan beberapa perusahaan perkapalan untuk mengatur SOP protokol Covid-19 sebaik mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun