Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak-anak Indonesia, Berkilaulah!

22 Juli 2020   14:21 Diperbarui: 23 Juli 2020   04:31 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak Indonesia/KOMPAS.com

Misalnya, sentuhan boleh adalah sentuhan seseorang pada kepala, tangan dan kaki. Sentuhan tidak boleh adalah sentuhan pada bagian badan yang tertutup baju dalam atau yang menyebabkan rasa tak nyaman. Berhati-hati menerima pemberian dan harus berani bercerita jika ada perlakuan membuat anak-anak merasa tidak nyaman. Katakan "tidak," berlari menghindar, dan harus berani melaporkan ke orangtua atau guru.

Di luar itu semua, nampaknya melibatkan anak-anak pada forum musyawarah pembangunan pun sudah menjadi amanat regulasi kita. Dengan begitu, blusukan bersama anak, dialog dan sarasehan bersama anak, Kades/Camat dan Kepala Daerah, Menteri bahkan Presiden mengajar di sekolah-sekolah formal maupun non formal dengan anak-anak.

Harapannya, dapat menjadi jembatan akademik bagi anak untuk berani berpendapat dan aspirasinya kepada para pengambil kebijakan dalam suasana yang lebih menyenangkan untuk anak.

Semoga HAN hari ini akan membawa pemangku kepentingan tidak alergi dan apriori bahkan membuka diri untuk berdialog tentang apapun bersama anak-anak Indonesia.

Suara yang keluar dari mulut anak-anak agar tidak menjadi dokumen belaka, tapi benar-benar dapat diaktualisasikan pemerintah, masyarakat dan anak-anak itu sendiri untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang layak bagi anak, ramah untuk anak.

Langkah sederhana ini sekurangnya membuat langit anak-anak lebih berkilau dan percaya diri memanggul masa depannya.

Akhirnya, I hear I forget, I see I remember, I do I understand. Inilah transformasi sederhana buat Klitih, Cokor, all star, anak-anak jaman, anak-anak kita juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun