Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai Politik dan Orang Miskin

22 Juni 2020   19:03 Diperbarui: 23 Juni 2020   07:31 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tingginya angka kemiskinan. (sumber: KOMPAS/JITET)

Setarik nafas itu, sudah saatnya parpol memerankan naga berkepala tujuh, melakukan beragam sukses secara simultan, yaitu mengedukasi politik rakyat juga gigih berjuang membalik kemiskinan, sekurangnya melawan covid-19.

Jika sudah demikian, bukan mustahil jago (nya) parpol akan dicari rakyat, sehingga tak berlebihan selain piawai mengurus politik, parpol masa depan bisa berkemampuan sebagai pusat informasi, rumah produksi, jejaring dan penyelenggara event bagi seluruh upaya pengentasan kemiskinan struktural dan kultural, berkelindan dengan pemerintah. Inilah simbiosa mutualisme dwi tunggal, bukan dwi tanggal.

Parpol mungkin diangap berhasil jika mampu mendorong, menggerakkan dan memberi daya hidup rakyat untuk mampu dan berani mengubah nasib dan masa depannya, menaikkan daya tawar yang lebih baik, khususnya bagi orang miskin.

Nggak usah sampai urusan kehadiran di Gedung Dewan. Satu hal sederhana bisa dilakukan, yakni perwakilan parpol berpartisipasi dalam forum musrenbang desa : urun rembug mengusulkan dan mengawal program-program yang caring pada rakyat miskin. Kalau tidak, jangan pernah mengklaim pro kaum miskin ketika pebotoh dengan jejaringnya jauh lebih cakap dan cepat menghadirkan dana-dana bantuan ke warga miskin.

Menutup rehat ini, semoga parpol yang pengurus dan anggotanya berserius memikirkan dan mengangkat isu maupun menuntaskan problematik kaum miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun