Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Desa Pintu Strategis Pilkada

12 Juni 2020   15:38 Diperbarui: 12 Juni 2020   15:46 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika ia berbasis bussinesman, maka seberapa banyak investasi atau virus kewirausahaan yang ditanamkan bagi kesejahteraan masyarakat desa, secara sederhana seberapa usaha atau bisnisnya mampu menyerap tenaga kerja di lingkungannya (lokalitas), dan pertimbangan lain yang cukup memberikan perubahan positif bagi perkara hajat hidup pedesaan. Atau ketika cakada berlatar disiplin atau profesi sebagai lawyer, seberapa besar ia memberikan bantuan hukum atau advokasi kepada rakyat miskin yang tertimpa kasus atau musibah.

Hal-hal seperti ini barangkali hanya soalan kecil tetapi sangat berarti bagi masyarakat desa. Begitu halnya dengan balon petahana, ia akan dinilai dari pelayanan publiknya seperti apa : cepat, mudah dan murah atau sebaliknya maupun seberapa traffict edukasi dan pemberdayaan mengalir ke ceruk-ceruk pedesaan serta membawa atmosfir yang aman dan nyaman bagi warganya.

Pintu strategis lainnya, bisa saja berkutat di persoalan infrastruktur wilayah pedesaan. Bagaimana perbaikan jalan yang rusak, jembatan, perbaikan RTLH, penanganan bencana maupun penyakit, harga komoditas petani masih perlu dipompa, perbaikan ekonomi perdesaan atau kawasan maupun pengelolaan desa yang mampu melampaui harapan warga dan sebagainya. Pendeknya, bagaimana  para cakada itu berkontribusi dalam menyelesaikan PR-PR bangsa, seperti kemiskinan, pengangguran, kesenjangan, soal pendidikan, kesehatan, pangan, lingkungan maupun energi juga pandemi covid-19 ini.

Setumpuk pilihan bisa ditawarkan oleh pasangan cakada, namun sekali lagi keputusan layak dipilih atau tidak lebih bergantung pada emosional masyarakat. Pilihan adalah soal hati. Desa adalah pintu merangkai sekaligus mengurai permasalahan menuju kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.  Tak terbendung, desa sumber keberkahan pengetahuan suatu negara, kerjasama, kepedulian, partisipasi, ketertiban dan demokrasi merupakan pengejawantahan nilai kedesaan yang menjadi tolok ukur kemajuan wilayah dan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun