Mohon tunggu...
Endang Kusmaryani
Endang Kusmaryani Mohon Tunggu... -

mencintai alfabet

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mati Kutu

10 Desember 2012   20:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:52 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jakarta, Pukul 23.00 aku dan kamu kembali berdiskusi. Aku ditemani sebotol bir, kamu segelas juice ketika mulutku sibuk mengepulkan asap rokok, mulutmu sibuk mengunyah cemilan. Aku pendek, kamu tinggi. Kamu putih aku hitam, kamu feminim aku tomboy, aku menyukai gunung dan pantai, kamu sukanya mall dan salon, ketika aku bermain gitar kamu melukis, aku pendiam kamu si cerewet :p, kamu adalah salah satu orang yang nggak munafik, aku adalah bagian dari mereka yang (kadang) munafik :(.  Aku selalu berjalan tertunduk kamu berdiri angkuh, Aku yang selalu bersikap masa bodoh dengan alasan takut mempekeruh masalah sedangkan kamu si ekspresif idealis yang akan siap berteriak ketika sesuatu tidak sesuai dengan prinsipmu.

Antara aku dan kamu sebetulnya banyak perbedaan, hanya satu hal yang membuat aku betah lama-lama sama kamu, ketika aku bicara kamu berhenti bicara. Telingamu dengan sabar mendengarkan apa yang aku ucapkan walaupun kadang aku sendiri gak ngerti apa yang aku omongin hahaa. Seperti malam ini aku dan kamu kembali berdiskusi, diskusi tentang jujur sama diri sendiri dan berhenti menyalahkan orang lain. Berat banget yah pembahasannya, berat buat dilakukan hihii..

"Jujur sama diri sendiri dan berhenti menyalahkan orang lain" itu adalah dua hal yang sulit dilakukan. Kenapa sulit dilakukan? Mari kita coba dengan kalimat : "Kalau sama diri sendiri aja gak bisa jujur apalagi sama orang lain" coba kalau kita balik kalimatnya "kalau sama orang lain aja bisa bohong apalagi sama diri sendiri pasti lebih gampang kan cuma Tuhan yang tahu" *makin banyaklah orang munafik di dunia ini.

"Berhenti menyalahkan orang lain" Hal ini pun sulit buat dilakukan karena setiap manusia dianugerahi sifat egois.. hanya kadang kita salah menempatkan sifat egois kita, kita menaruh dan melempar si egois itu ke orang lain. Harusnya kita juga bisa egois untuk menerima kesalahan kita sendiri. *Pasti makin sedikit orang yang bagi-bagi kesalahan.

Diskusi malam ini emang bikin aku mikir.. jujur bilang ke diri aku sendiri kalau aku sayang sama kamu aja gak bisa, apalagi jujur bilang langsung sama kamu. Bisa mati kutu aku  :p.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun