Langkah pertama: meluncurkan lima pelampung di sekitar Blue Serengeti pada musim gugur yang akan memonitor kehadiran hiu. Kelak, data-data ini akan digunakan untuk usaha mengubah area tersebut menjadi situs Warisan Lautan Dunia yang dilindungi, seperti Great Barrier Reef di Australia.
Kebutuhan untuk pengawasan jangka panjan di lautan sangat mendesak, tidak hanya untuk menyelamatkan Blue Serengeti, namun juga untuk pengelolaan perikanan jangka panjang. Sebagai contoh kasus, ilmuwan kelautan perlu melihat apa yang terjadi pada Gulf of Maine di Amerika Utara, di mana persediaan ikan di sana begitu habis sehingga dewan penasehat membatasi penangkapan ikan cod hingga 77 persen.
Secara historis, jumlah ikan berasal dari catatan tangkapan manusia. Tujuan di masa depan adalah menggunakan teknologi data prediktif untuk memperkirakan di mana sebenarnya ikan berkumpul untuk menciptakan pengelolaan perikanan yang lebih dinamis.
Pemantauan perubahan ekosistem laut juga dapat membantu mengelola perubahan iklim. Kemampuan manusia untuk menghirup oksigen datang dari lautan, yang menyangga CO2 dari atmosfir. Namun peningkatan emisi karbon membuat keasaman laut melonjak. Beberapa sensor yang sama digunakan untuk melacak hewan-hewan laut dapat juga digunakan untuk mengumpulkan data untuk model pemanasan lautan, seperti suhu laut, kadar garam, dan tingkat oksigen.
Cara-cara yang dilakukan para ilmuwan di Amerika di atas juga sudah sepatutnya mulai diterapkan di Indonesia. Dengan lebih dari 17 ribu pulau dan 96 ribu km persegi wilayah laut, ada banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dan diteliti di Indonesia. Mulai dari keanekaragaman hayatinya, ekosistem laut, kadar garam, hingga meneliti jumlah biota bawah laut yang terancam atau memiliki potensi meningkatkan ekonomi Indonesia.
Masalah yang sering dihadapi adalah bagaimana menemukan big data analitik yang memudahkan lembaga penelitian di Indonesia untuk mengolah data tentang lautnya. Namun sekarang, masalah tersebut dapat dipecahkan dengan Paques, big data analitik hasil kreasi Indonesia.
Sebagai salah satu pelopor produk big data analitik di Indonesia yang komplit, Paques dapat digunakan tanpa produk-produk lain serta pemrograman dan instalasi yang rumit. Dan dengan adanya fitur self-service, Â para peneliti laut di Indonesia akan mampu mengoperasikannya secara mudah.
Laut, terutama di Indonesia memiliki prospek yang luar biasa cerah jika dikelola dengan baik, dan big data bisa membantu para ilmuwan untuk memunculkan insight-insight yang selama ini tertutup sehingga dapat menyediakan solusi-solusi dari berbagai masalah yang selama ini berasal dari laut, mulai dari konservasi hingga perubahan iklim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI