Ada toko baru di daerah Al Rai, Kuwait, namanya Afkary Store. Tokonya sangat besar sekali dan sangat megah. Punya acount facebook dan instagram juga dengan nama @Afkaryexpo. Masuk ke toko ini, saya merasa sedemikian bangga sebagai bangsa Indonesia tapi juga merasa sedih. Saya bangga karena menyadari kekayaan alam Indonesia sedemikian besar. Â Tapi saya juga sedih, rakyatnya tidak punya kemampuan memanfaatkan kekayaan alam tersebut seperti Tiongkok.
Orang orang Tiongkok, datang jauh jauh dari negaranya untuk mempelajari barang apa saja yang tidak ada di Arab tetapi melimpah di Tiongkok. Lalu berdagang, dijual semua kekayaan alamnya ke Arab. Orang Indonesia, sibuk demo berjilid jilid, datang ke Arab berkali kali tapi hanya fokus Umroh dan Haji saja. Tidak ada sedikitpu naluri untuk berdagang seperti orang Tiongkok. Jangan kaget, produk Tiongkok yang dijual di toko baru dan besar Afkary adalah :
Batu Kali
Batu Geragal
Batu geragal itu sama saja dengan batu gunung yang diremuk jadi pecahan kecil kecil. Di Arab, bisa dikatakan tidak ada gunung berapi yang mengeluarkan bongkahan batu untuk dijadikan batu geragal. Di Indonesia batu geragal ini banyak dijual di toko bahan bangunan dan dijual per gerobak atau per truk juga. tetapi di Kuwait jualnya per kilogram. Capek deh, mau mbangun rumah tapi batu geragalnya harus diangkut satu per satu per kilogram.
Potongan Ranting Pohon
Gedek Bambu
Orang Arab nggak pernah melihat Bambu. Â Ketika bepergian ke Tiongkok melihat ada orang jual Gedek Bambu, langsung diimport masuk ke Kuwait. Di Kuwait, gedek bambu tersebut naik pangkatnya dijual di toko Afkary.
Sedih memang melihat kenyataan seperti ini. Kenapa orang Indonesia kok tidak ada yang mampu menganalisa pasar Arab dan tidak punya keberanian mengekspor batu kali dan sampah kayu seperti diatas. Indonesia punya banyak sekali sampah kayu, tapi cuma dibuang ke kali atau bahkan dibakar saja. Tapi nggak apa apa, meskipun saat ini bisanya cuman buang sampah ke sungai dan membakar kayu kayu di hutan, kenyataannya masih ada beberapa gelintir pengusaha Indonesia yang berani ekspor 'Arang' bekas kebakaran hutan seperti terlihat pada foto paling bawah.