Â
Oyster Card Kartu Untuk Naik Tube Di London, Bisa Isi Ulang
 Sebentar lagi Jakarta akan punya transportasi umum kereta bawah tanah MRT. Jauh ketinggalan sebenarnya dibanding Singapore, Russia, Jepang, Inggris dll. Tapi nggak apa apa, lebih baik terlambat daripada nggak punya sama sekali. Akan seperti apa stasiun dan jalur MRT di Jakarta nanti ?, Mari saya ajak anda jalan jalan ke kota London untuk menikmati rasanya naik kereta api bawah tanah pertama kali. Mulai dari bingung, agak bingung sampai luar biasa bingung akan jadi satu saat anda pertama kali naik MRT nanti.Â
Beli Oyster Card Pakai Mesin
5 Menit Nggak Keluar Keluar Kartunya
Ajaib, Begitu Disuruh Mundur Dan Yang Mencet Remaja
Eh... Langsung Keluar Kartunya
Kereta api bawah tanah dalam kota London namanya London Underground atau sering juga disebut Tube atau The Underground. Konon merupakan transportasi massal bawah tanah tertua di dunia karena telah ada sejak tahun 1863 berupa kereta uap dan berubah menjadi kereta listrik sejak 1902 sampai sekarang. Â Bisa kebayang nggak, betapa ketinggalannya Jakarta dibanding London dalam hal tehnologi membuat gorong gorong dibawah tanah untuk jalur kereta api.
Bingung Berat
Ada Lebih Dari 10 Jalur Kereta
Ada Jubilee Line, Central Line, Â Circle Line Dll
Gorong gorong bawah tanah diseluruh penjuru stasiun Tube, baik atap dan dindingnya semuanya bundar, berarti pembuatannya menggunakan bor raksasa bukan dicangkul. Artinya bor 'Antareja' yang dibanggakan, didatangkan dan dipakai saat ini untuk membuat gorong gorong bawah tanah MRT di Jakarta bukan termasuk tehnologi baru. Maksudnya, kita semua selama ini sebenarnya masih 'ndeso', bisanya cuma buat gorong gorong pakai pacul padahal Inggris sudah membuatnya dengan bor raksasa jauh sebelum Indonesia merdeka.Â
Lihat Dinding Dan Atapnya Yang Melengkung
Kelihatan Sekali Stasiun Ini Bangunan Tua
Masak Lobang Segede Ini Dicangkul Saat Pembuatannya
Saat ini Tube di London telah melayani 270 stasiun dengan panjang lintasan rel 402 Km. Hanya putar putar didalam kota saja. Jadi kemanapun tujuan kita selama masih di kota London bisa dicapai dengan Tube. Boleh dikatakan setiap kelurahan ada stasiun Tube. Jadi jangan kaget kalau menyaksikan stasiun Tube di London letaknya ditengah perkampungan penduduk dan ukurannya kecil diatas, kira kira pintu masuknya sebesar Ruko tapi besar dan luas sekali dibawah tanah.
Bulat Juga Lorong Ini
Kalau Lewat Lorong Ini Kita Bisa Tahu Sebenarnya
Bangunan Tua Meskipun Kiri Kanan Dipasangi Gambar Iklan
 Untuk bisa naik Tube, anda harus beli Oyster Card. Belinya lewat mesin yang banyak tersebar di semua stasiun. Karena saya asli wong ndeso, lahir sebelum jaman Bluetooth dan Wifi sudah tentu terlalu gaptek kalau harus beli Oyster Card pakai mesin. Begitu berdiri dimuka mesin rasanya seperti langsung demam dan kejang kejang. Grutal gratul semua jari bergetaran sepertu 'buyuten'. Akibatnya semua tuts kepencet semua. Orang di mesin sebelah bisa semenit saja mengeluarkan Oyster Card, sedangkan saya sudah nunggu 5 menit nggak keluar keluar juga. Oyster Card baru keluar setelah disuruh mundur anak anak.
Â
Dinding Dan Atapnya Membulat
Untuk Menyamarkan Usia, Dinding Dibuat Warna Warni
Seperti Nenek Nenek Dengan Bedak Dan Gincu Tebal
Beli Oyster Card beres, bingung berikutnya mencari kereta yang sesuai dengan tujuan. Ada lebih dari 10 jalur kereta yang terpampang di peta petunjuk. Tulisannya kecil kecil nyaris nggak terlihat. Mau tanya orang lewat lumayan susah, kebanyakan semua calon penumpang setengah berlari dan nggak mungkin saya hentikan hanya untuk bertanya. Akibatnya apalagi kalau nggak kesasar berjam jam dibawah tanah.
Penuh Tetapi Tidak Terlalu Sesak
Jumlah Penumpang Per Tahun Urutan 11 Dunia
Hari ini, perjalanan dengan Tube dari Heathrow Airport ke Kensington perlu waktu 10 jam sendiri. Kesasar naik kereta dari ujung ke ujung, kalau nggak salah ada 3 jalur kereta yang saya naiki. Tapi, hari hari berikutnya saya sudah hafal semua stasiun dan cara isi ulang Oyster Card dengan mesin.
Stasiun Tube Ukurannya Kecil Diatas
Tapi Bagian Bawahnya Besar Sekali
Cuma Sebesar Ruko Pintu Masuknya
Stasiun Westminster Ini Tidak Bulat
Barangkali Jaman Dulu Buatnya Masih Pakai Cangku
Stasiun Ini Kayaknya Kombinasi Bor Dan Cangkul
Sebagian Dinding Dan Atapnya Melengkung
Kayaknya Di Renovasi Biar Lebih Luas
Keretanya Baru Tetapi Stasiunnya Kuno Semua
Lorong Ini Tembok Dan Lantainya Sangat
Tua Sekali, Ventilasinya Hebat
Naik Eskalator Harap Berdiri Di Sebelah Kanan
Berdiri Di Sebelah Kanan
Sebelah Kiri Untuk Yang Lari Tergesa Gesa
Nantinya MRT Di Jakarta Juga Akan
Seperti Ini, Atap Dan Dindingnya Bundar
Baca Juga :
- Jalan Jalan Di Moscow 1
- Naik Escalator Terpanjang Di Dunia
- Derinkuyu Underground City
- Naik Kereta Api Tut Tut Tuuut
- Satu Jam Di Kereta Belanda
- Kesasar Di Russia, Ah Biasaaaa
- Mesin Bingung
- Bundaran Dan Simpang Bingung Inggris
- Mesin Kroket Londo
- Wong Ndeso Di Schipphol
- Ngetest Arab Di Inggris
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H