Mohon tunggu...
Ardis Family
Ardis Family Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan Kisah Perjalanan Keliling Dunia

Percayalah, Semua Kota Ada Bedanya . http://ardisfamily.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ihlara Vadisi, Ngarai Sianok Turkey

12 Agustus 2015   03:17 Diperbarui: 12 Agustus 2015   03:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju Pintu Masuk Taman Wisata Ihlara Valley
Pedagang Berjajar Jajar Di Trotoar
Nggak Ada Penjual Kacang - Nggak Ada Monyet Sih

 


 
Anda tentu sudah sering mendengar atau malah sudah pernah mengunjungi Taman Panorama dengan pemandangan Ngarai Sianok di Bukittinggi, Sumatra Barat. Gimana kesan anda tentang tempat wisata tersebut ?. Saya dulu sering wisata ke tempat tersebut karena kebetulan  saya tinggal di Riau. Kalau nggak di kota Duri, Minas pasti Rumbai. Pokoknya muter  muter di tiga kota tersebut. Kesan saya tentang Taman Panorama dan Ngarai Sianok saat itu 'Biasa Biasa Saja', 'nggak ada yang istimewa' dan cenderung negatif terutama pedagang kaki limanya yang semau gue, berantakan dan sepertinya susah diatur.  

Nggak Ada Juga Penjual Kaos Atau Pakaian
Mending Di Bukittinggi Ada Kaos Dan Topi
Bertuliskan Ngarai Sianok Atau Bukittinggi

 

     
Setelah saya meninggalkan Indonesia dan punya kesempatan menjelajah berbagai negara, saya baru tersadar ternyata tempat tempat wisata alam di Indonesia jauh lebih baik, banyak dan pemandangan alamnya luar biasa indah. Sebagai contoh, mari saya ajak anda jalan jalan ke Ihlara Valley (Ihlara Vadisi). Orang Minang mungkin akan memberi nama Ngarai Ihlara. Ya nggak apa apa karena memang mirip sekali dengan Ngarai Sianok. Letak Ngarai Ihlara ini di propinsi Aksaray, sekitar satu jam dari Goreme, Turkey dengan menggunakan mobil.   

Tangga Turun Ke Dasar Ngarai Ihlara
Sangat Curam Tapi Nyaman
Sekali Turun Pantang Balik Keatas Lagi

 


 Didepan pintu gerbang masuk, saya langsung teringat tempat tempat wisata di Indonesia. Berjajar jajar pedagang ramai menjajakan segala macam dagangan khususnya makanan. Kayaknya sih seperti kacang kacangan untuk bekal perjalanan menyusuri Ngarai Ihlara. Dibanding Ngarai Sianok, pedagang Ihlara terasa kurang agresif, variatif atau kurang lengkap. Nggak ada pedagang yang menjual kacang rebus buat monyet karena memang nggak ada monyet sama sekali di Ihlara. Nggak ada juga yang jual pakaian dengan tulisan 'Bukittinggi'  atau 'Ihlara' dibagian dada. Atau topi dengan tulisan 'Ngarai Sianok' atau semacamnya. Garing....  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun