[caption id="attachment_407020" align="aligncenter" width="560" caption="Kursi di sepanjang Clarence Esplanade Bikin Sedih Baca Tulisan Kenangan Warga"][/caption]
.
Ada yang berbeda antara warga Indonesia di Tanah air dengan warga Portsmouth di UK. Di Indonesia, sebagian orang rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk berebut 'Kursi' agar bisa jadi anggota DPR. Tapi di Portsmouth, warga tidak berebut tapi malah sebaliknya harus rela ngantri untuk bisa menyumbangkan Kursi ke pemerintah daerah (City Council).
.
[caption id="attachment_407021" align="aligncenter" width="560" caption="Emblem tulisan kebanyakan didedikasikan untuk keluarga, sahabat yang telah meninggal."]
.
Benar-benar sangat berbeda kalau ditinjau dari cara pengadaan kursinya. Di Indonesia pengadaan kursi, khususnya Kursi Taman selalu diproyekkan dengan anggaran yang sangat tinggi sekali sedangkan di Portsmouth pemerintah setempat tidak perlu menganggarkan yang berlebihan, tetapi hanya mengoordinasi donatur saja, menyodorkan desain kursi, menghitung jumlah kebutuhan dan menentukan rencana lokasi kursi saja ke masyarakat. Praktis anggaran yang keluar nyaris tidak ada, paling banter biaya kertas dan cetak undangan yang disebar ke seluruh warga untuk berpartisipasi dan melihat desain kursi baru. City Council dapat membeli dan merawat kursi taman dan donatur dapat mencantumkan kata-kata indah untuk keluarga yang dicintai pada kursi kursi taman tersebut. Semua kata kata indah digravir dalam lempengan logam keemasan.
.
[caption id="attachment_407022" align="aligncenter" width="560" caption="Kursi-kursi ini akan diganti dengan yang baru, cukup diumumkan ke warga dan warga akan memesan tulisan-tulisan indah. "]
.
Di Clarence Esplanade Portsmouth banyak sekali kursi tempat untuk melamun memandang laut. Sebagian tulisan yang digravir dan tertempel di kursi sudah ada yang kusam dan nyaris tak terbaca karena berkarat. Dari brosur yang saya terima di rumah, saya bisa mengetahui bahwa kursi-kursi taman tersebut akan diperbarui secara berkala, kalau nggak salah setiap 2 tahun sekali. Prioritas sumbangan akan diberikan ke penyumbang lama terlebih dahulu. Kalau tidak datang memperbarui, baru haknya hilang dan akan diberikan ke penyumbang baru.
.
[caption id="attachment_407023" align="aligncenter" width="560" caption="Terkadang Ikut Sedih Baca Tulisan Tulisan Di Kursi"]
.
Kalau belum selesai masa kontraknya 2 tahun tapi kursinya rusak bagaimana? Nah ini dia, City Council akan mengganti dengan cuma-cuma sampai kontrak 2 tahun selesai. Dengan catatan kata-kata yang tertulis dalam emblem tidak diubah. Kalau diubah dianggap 'sumbangan baru' dan harus bayar lagi. Mirip pasang iklan keluarga. Katanya, banyak donatur yang bayar lebih dari 2 tahun sekaligus. Dari hal ini saya bisa tahu bahwa City Council punya database yang bagus untuk mencatat nama-nama donatur dan tulisan indah yang tersimpan/dikehendaki dan kapan kontrak sumbangannya berakhir. Enak kan jadi pemerintah daerah di Portsmouth, kerjaannya hanya ngawasin kursi, kalau rusak tinggal diperbaiki sampai bagus kembali.
.
[caption id="attachment_407024" align="aligncenter" width="560" caption="Cinta Anak Kepada Kedua Orang Tua Sedih Deh....."]
Bisa nggak kursi-kursi taman tersebut digeser-geser atau dicolong maling dijadikan pagar misalnya. Ternyata cukup susah juga. Sudah saya coba untuk menggeser dan menggerakkannya tapi tidak berhasil karena kaki-kaki kursi ditancapkan ke tanah/lantai dengan sangat kuat. Jadi kalau ada pembaca blog ini yang berminat untuk membawa pulang logam/kayu kursi-kursi taman di Portsmouth ini, harap diurungkan saja. Banyak CCTV juga di mana-mana.
.