Teori Konvergensi pertama kali dipelopori oleh William Stern (1871-1939) yang merupakan seorang ahli pendidikan dari Jerman. Teori Konvergensi merupakan perpaduan antara teori Empirisme dan teori Nativisme. Teori Konvergensi menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia tergantung pada dua faktor, yaitu : bakat atau pembawaan dari lingkungan. Teori Konvergensi mengakui bahwa manusia lahir telah membawa bakat atau potensi-potensi dasar yang dapat dikembangkan.
Teori Nativiseme/Hereditas : genetic/keturunan 100% berpengaruh dari genetik orang tua. John locke menepis Teori Nativisme, beliau menyampaikan bahwa perkembangan tidak sama sekali dipengaruhi oleh genetic melainkan 100% pengaruh perkembangan suatu individu adalah melalui teori empirisme atau lingkungan. (tergantung setelah anak itu dilahirkan). Pada teori konvergensi William stem mengatakan bahwa kedua teori diatas berpotensi untuk
berpengaruh pada perkembangan sang individua nak. Tidak hanya 50% per 50%, melainkan
bisa 70% per 30%.
Oleh Tengku Sri Ramadonna (tengkuramadonna@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H