Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Anas Menuju Gerbang Kemuliaan

28 Februari 2013   07:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:33 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam wawancara Metro Tv tadi malam, Anas mengatakan ‘sumpah monas-nya’ bukan main-main melainkan didasari keyakinan kuat. “Yakin!” ia mengatakan tanpa perubahan ekspresi. Kesaksian Yulianis, keraguan KPK selama dua tahun menggantung tuduhan itu dan intrik politik terkait sangkaan itu mengisyaratkan dengan jelas bahwa telah terjadi rekayasa hukum.

Dengan demikian hasil akhir tuduhan itu sudah dapat diramalkan.

Memang masih banyak orang meragukan kejujuran Anas Urbaningrum dalam pernyataan-pernyataannya, itu boleh saja. Masih banyak orang menuduhnya sebagai bagian dari rejim koruptif yang berkuasa saat ini, silakan saja. Hanya ada satu tempat untuk membuktikan semua itu, ialah Pengadilan.

Di persidangan, seluruh jawaban Anas Urbaningrum akan didengarkan masyarakat luas. Apakah ia pahlawan atau pecundang, tergantung bagaimana ia menjawab. Hakim berhak menetapkan keadilan sesuai hukum yang dipahaminya, tetapi masyarakat luas pun memiliki kesadaran akan nilai keadilan yang sebenarnya. Tugas pengacara KAHMI adalah menjamin bahwa persidangan berjalan baik, adil dan transparan.

Jika Anas Urbaningrum terbukti berdusta, maka ia akan menjadi bagian dari sejarah hitam negeri ini. Tapi jika ia dapat membuktikan kebenaran yang dimilikinya, maka ia beroleh nama harum, menempatkan dirinya pada panggung kemuliaan seorang pahlawan. Ia telah menjadi korban rekayasa kolektif, tapi ia berhasil menumbangkan pengkhianat yang mengelilinginya dengan cara yang sangat elegan.

Tak ada orang di Indonesia ini saat ini yang memiliki posisi se-unik Anas Urbaningrum. Ia berdiri di suatu tempat dimana ia dapat menciptakan perubahan yang ditunggu jutaan orang, yaitu menyibakkan tabir kegelapan yang menutupi langit negeri ini semenjak Orde Baru berakhir. Selangkah lagi, ia akan menjadi pusat harapan untuk menyambut masa depan bangsa yang gilang gemilang!

Tidak percaya? Mari kita tunggu sidangnya. Semoga segera dilaksanakan. Makin cepat makin baik, karena persidangan itulah titik pangkal pergerakan mahasiswa untuk meluruskan kembali sejarah peradaban bangsa ini.

Persetanlah dengan kasus Hambalang, lupakan mobil harrier, lupakan sprindik abal-abal, karena semua itu hanya rekayasa para sengkuni. Begitulah peran orang bodoh ketika sejarah hendak memurnikan dirinya kembali.

Selamat Datang: Anas Urbaningrum!

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun