Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Letkol Idris Sardi, Mantan Kopassus

11 April 2013   06:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:23 5280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_247353" align="aligncenter" width="300" caption="Letkol Idris Sardi (Gatra.com)"][/caption] Tak disangka-sangka, ketika tadi malam saya asyik mencari pelajaran biola di Laman Pak Google, tiba-tiba bertemu dengan guru biola kenamaan, Idris Sardi, lengkap dengan photonya. Ya, Idris Sardi itu, Sang Maestro Biola paling top-markotop se-Jagat Nusantara. Rupanya beliau ini tentara juga, tercatat pernah menjadi Anggota Kopassus dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel. Tugasnya adalah mengajar musik, tentunya musik hymne-hymne. Tetapi beliau sudah lama pensiun. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Letkol Idris Sardi tidak tahu-menahu soal penyerbuan Lapas Cebongan! Meskipun beliau mantan Anggota Kopassus tetapi di dalam photo beliau tidak memakai baret merah, melainkan baret hijau. Itu karena beliau juga mendapat tugas yang lebih besar, yaitu membina Korps Musik TNI. Tercatat beliau menciptakan beberapa mars untuk Kesatuan TNI. Salah satu di antaranya adalah ‘Mars Wira Amur’ sebagai lagu tradisonal Korps Penerbangan TNI-AD. Melalui lagu-lagu itu, tentunya kehalusan jiwa Idris Sardi ikut mewarnai semangat juang para prajurit. Idris Sardi bergabung dengan TNI karena panggilan tugas, bukan keinginan sendiri. Karena itu beliau tidak melalui pendaftaran atau seleksi terlebih dahulu, melainkan langsung masuk. Ketika masuk usianya telah lebih dari 60 tahun. Beliau pun langsung dianugerahi pangkat Letnan Kolonel Tituler. Itu adalah pangkat penghargaan. Beliau bertugas kurang-lebih selama empat tahun, 1996 – 2000. kemudian berhenti. Tidak dijelaskan apakah beliau resmi pensiun atau pergi begitu saja. Tak ada yang tahu pasti kecuali para pimpinan, karena selama berdinas pun Idris Sardi tak pernah diketahui ikut apel pagi atau apel siang, apalagi terjun payung. Sebagai pemain biola sejati, beliau terkenal kepiawaiannya memainkan Lagu-lagu Perjuangan dan lagu-lagu romantis-klasik. Indonesia Pusaka, Melati dari Jayagiri, adalah lagu-lagu yang kerap beliau mainkan. Jika beliau memainkan biola maka matanya akan terpejam dan tubuhnya berayun-ayun, tenggelam dalam konsentrasi penuh. Orang-orang berkata, gesekan pertama biolanya pada senar G menimbulkan suara menggerung seperti gemuruh lembut di perut bumi. Perlahan-lahan menyembur ke permukaan, lalu melenting setinggi-tingginya ke langit. Melayang-layang sejenak, kemudian terjatuh seperti pecahan hujan es....., menyelimuti pegunungan dengan embun, mengalir turun seperti sungai yang melembutkan hati sanubari siapa pun yang mendengarnya. Kini, di usianya yang 74 tahun, beliau menyatakan telah pensiun dari segala kegiatan musik. Tak pernah menggelar konser lagi, sudah kelewat masa, dalam arti sudah gantung biola. Demikian pun, beliau menyatakan, jika Kopassus memanggilnya untuk mengajar musik lagi, tak ada alasan untuk menolak. Badan tua pun akan diluruskannya kembali, langkah tegap maju jalan, melaksanakan perintah pimpinan. Siap, dikerjakan, begitulah kira-kira! Salam Bahagia, sehat selalu, Pak Idris Sardi! ***** Sumber gambar : di sini. Sumber tulisan lainnya: di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun