Bagi Anda yang merasa dongkol mengantri di SPBU untuk membeli BBM - bukan meminta atau mengemis - janganlah risau. Justru Anda harus bangga. Itulah tandanya Kemeneg BUMN sukses mengatur kekayaan negara untuk kemakmuran rakyat. Soal bagaimana Pertamina mengelola BBM yang disedot dari perut Bumi Pertiwi dengan mesin-mesin yang dibeli dengan uang negara, itu jangan dipikirkan. Yang penting Pertamina sukses menjalankan misinya, yaitu mengolah dan mendistribusikan BBM ke seluruh penjuru Nusantara. Jika Anda masih mendongkol juga dan tak dapat menerima kenyataan ini sebagai bukti keberhasilan, bisikkan saja nama Meneg BUMN-nya yang top-markotop kepada angin lalu. Dahlan Iskan, gitu, loh!
Kabarnya tak lama lagi Pertamina akan menambang minyak di Venezuela, negaranya Maria Mercedes, untuk memulai kiprahnya di kancah internasional. Bersamaan dengan itu Pertamina akan menjadi sponsor resmi klub raksasa sepakbola Eropa, menyusul PT. Garuda Indonesia Airways. Di dalam negeri, Pertamina dan beberapa BUMN lainnya akan tetap menyisihkan dana untuk memasang iklan di media massa demi memenangkan persaingan pasar domestik; Pertamina bersaing dengan Pertamono, PLN bersaing dengan PLO, PN Migas bersaing PT. Magis. Pokoknya seru, deh!
Sementara itu, ruas jalan Lintas Timur Sumatera yang biasanya ramai oleh angkutan barang menjadi sepi dan lengang. Sebab tak ada sopir truk berani berspekulasi menempuh rute panjang malam hari, tanpa jaminan stok BBM tersedia di SPBU pertengahan. Mereka memilih berjejal di SPBU terdekat, menanti sampai tangki Pertamina datang, sambil menggerutu tentang kacau-balaunya pendistribusian BBM di negeri ini.
Pokoknya jangan ada keributan. Pada umumnya para supir itu tak tahu bahwa krisis BBM yang terus berulang ini adalah bukti kehebatan Pertamina mengurus BBM.
Hidupuuuupp……. BUMN!
Lanjutkan!
*****
Catatan. Tulisan ini dibuat sambil antri di SPBU, sejak pukul 4 sore tadi. Apa boleh buat, mobilku terperangkap di tengah antrian. Kata petugas SPBU, stok berikutnya akan tiba tengah malam nanti. Sementara itu harga solar eceran di tepi jalan telah mencapai Rp. 8000,-/liter dan bensin Rp. 10.000.-/liter.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H