Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelapa Sawit, Tanaman Surga Atau Neraka?

26 Juli 2012   12:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 4091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pada akhirnya penulis hendak memastikan bahwa ketetapan Tanah Air Indonesia sebagai Negara Agraris adalah Sabda Alam. Suka atau tak suka, mau atau tak mau. Pada saat sekarang kita dapat bermanja-manja menolak menjadi bangsa petani, bangga menjadi importir jagung, kedelai dan segala bahan pangan lainnya. Akan tetapi pada titik tertentu nanti, masyarakat dunia akan menuntut Bangsa Indonesia  memasok pangan bagi dunia. Jika tetap menolak, maka bangsa lain akan datang untuk menggarapnya. Kemudian akan terjadi 'tanam paksa' jilid dua, dimana Bangsa Indonesia terpaksa menjadi babu di tanah airnya, atau terpaksa terjun ke laut dan berevolusi menjadi lumba-lumba....

Untuk Sujiwo Tejo, ia bisa beroleh nafkah dengan mengelus-elus terompetnya. Tetapi untuk kebanyakan Masyarakat Indonesia, tergila-gila bermain musik adalah sumber malapetaka. Jika kita lapar, kita tak bisa mengandalkan terompet, karena terompet tak bisa dimakan!

Terimakasih kepada siapa pun yang membaca tulisan panjang ini!

*****

Add. Tengkubintang, petani, tinggal di Sumatera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun