Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Warisan Peradaban Yang Tergerus

27 Juli 2011   02:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka hari ini kita tersadar, beribu-ribu hektar lahan sawit dan beribu-ribu hektar kebun karet di Sumatera adalah milik konsorsium asing. Dari Inggeris, Belgia, Korea, Amerika Serikat, Taiwan, Malaysia, dan seterusnya. Mereka berlomba-lomba membuka lahan kosong di Indonesia ini, memanfaatkan kesempatan selagi penduduk pribumi dibutakan sinetron. Sambil menyusup seperti itu mereka terus meneriakkan yel-yel: “Hei, orang Indonesia, kamu jangan merusak hutan. Hargai satwa langka. Amankan paru-paru dunia…..!”

230 juta Rakyat Indonesia sudah puas menjadi importir pangan. Buah-buahan dari Thailand dan Australia, jagung dan terigu dari Amerika Serikat, kacang kedelai dari Jepang, lombok dari India, beras dan ketan dari Birma, Laos dan Vietnam.

Sayangnya, di ujung mimpinya yang sok modern itu, Bangsa Indonesia mendapati keturunannya melata seperti cacing menjadi babu di Arab Saudi……..

Merdeka Atau Mati!

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun