Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bunuh Diri Itu Tidak Mudah

26 Maret 2014   20:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:26 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

(Artikel ini berkaitan dengan dugaan bunuh diri Crew MH-370)

Pernyataan PM Malaysia bahwa penerbangan Pesawat MAS MH-370 berakhir di suatu tempat terpencil di selatan Samudera Hindia, memperuncing dugaan bahwa kecelakaan itu dipicu oleh tindakan bunuh diri. Mungkinkah itu? Mungkinkah Capt. Pilot Zahari atau Co-Pilotnya gelap mata seperti itu? Tidak mudah mengambil kesimpulan, karena belum ada bukti mengenainya. Selain dari itu bunuh diri bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan pra kondisi tertentu sehingga seseorang sampai pada keputusan itu. Sedangkan asumsi pembajakan dengan sendirinya tersisih, mengingat tak sepatah kata pun terdengar dalam rentang waktu 5 jam sejak pesawat berubah haluan.

Tak ada orang bunuh diri tanpa sebab. Semua peristiwa bunuh diri yang pernah terjadi di muka bumi ini didahului oleh suatu sebab. Baik dipicu oleh penyebab yang masuk akal dan yang tak masuk akal, pelakunya masuk golongan fasik, kelak dimasukkan ke dalam api neraka!

Berikut adalah beberapa penyebab orang nekad melakukan bunuh diri:

Yang pertama, mengidap suatu penyakit tak tersembuhkan. Kemana-mana berobat tak sembuh juga, sementara hartanya sudah habis tetapi penyakit makin parah. Penyebab ini dengan mudah diketahui oleh sanak-keluarganya. Modusnya biasanya gantung diri atau melompat ke jurang yang dalam.

Yang kedua, persoalan asmara, hutang-piutang, kehilangan harta benda, kalah judi, atau dipecat dari pekerjaannya. Penyebab ini pun dapat diketahui oleh orang-orang dekatnya karena sebelumnya telah menunjukkan gejala-gejala. Biasanya pula pelakunya meninggalkan catatan pendek untuk dibaca oleh sanak-saudaranya.

Yang ketiga karena terlanjur melakukan kejahatan berat atau perbuatan yang sangat memalukan. Bisa merupakan tindakan pembunuhan, melakukan pengkhianatan, dan lain-lain yang bersifat luar biasa. Penyebab ini pun dapat diketahui oleh orang-orang di sekitarnya atau oleh aparat hukum yang menyelidikinya.

Penyebab ketiga adalah karena menganut aliran sesat, sebagai pencetus aliran maupun sebagai pengikut. Aksi bom bunuh diri termasuk dalam kelompok ini. Penyebabnya dapat diketahui dari tingkah-lakunya sebelumnya.

Sedangkan bunuh diri karena alasan politik atau karena tokoh politik yang diusungnya tersisih dari percaturan politik, belum pernah terjadi. Tak ada orang yang sebegitu konyol menunjukkan loyalitas kepada ketua partai dengan bunuh diri. Yang biasa dilakukan orang adalah berpura-pura setia supaya nantinya mendapat fasilitas jika berhasil.

Dengan demikian sangat jauh kemungkinannyaCapt. Pilot Zahari melakukan bunuh diri. Setiap pilot diwajibkan menjalani uji klinis periodik setiap enam bulan, meliputi kesehatan fisik dan jiwanya. Selain dari itu pekerjaan pilot merupakan profesi yang membanggakan, tidak hanya di negara berkembang bahkan di negara maju, dengan gaji rata-rata sekitar Rp. 50 juta/bulan.

Namun demikian tak ada yang tahu pasti. Satu-satunya yang dapat diharapkan adalah kotak hitam pesawat itu. Akan tetapi lokasi kecelakaan pun belum diketahui, apalagi menemukan kotak hitamnya. Sedangkan ditemukan pun, belum tentu kotak hitam itu mampu memberi jawaban atas pertanyaan menyedihkan ini.

Wallahu a’lam bissowab…

(Dalam pernyataannya, PM Malaysia tersirat mengesampingkan segala syak-wasangka, demi melindungi keluarga air-crew yang ditinggalkan, karena penyebab pastinya belum diketahui)

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun