Mohon tunggu...
Tengku Ariy Dipantara
Tengku Ariy Dipantara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sejarawan Gadungan dan Sastrawan Amatiran yang bekerja untuk kemanusiaan @TengkuDipantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moral Seorang Komunis

27 September 2014   05:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:19 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada tahun1977 itulah Bu Gemuk bersama Pak Topi bertemu dengan Pak Yasir dan Pak Jenggot yang sedang mengemis di sekitar jalanan Waspada. Setuju untuk melanjutkan hidup bersama-sama, maka seperti sekaranglah mereka.

Suatu hari Pak Yasir pernah berkata kepadaku: "Moral yang luhur dari seorang manusia tak bisa lahir hanya karena sering membaca, sering berdoa, atau sering mendengar ceramah. Moral hanya bisa terbentuk ketika kau berada di tengah-tengah penderitaan manusia yang ada di sekitarmu."

Tengku Dipantara 27-september-2011

Selamat jalan Pak Yasir!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun