Mohon tunggu...
T.AGUNG KURNIAWAN
T.AGUNG KURNIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Ketahanan Energi Universitas Pertahanan RI

Penulis merupakan seorang yang antusias terhadap isu energi dan lingkungan. dalam hal ini penulis mencoba mempelajari dan mencurahkan hasil pemikiran terkait energi dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Strategis Tokoh Raja Mulawarman

19 Juli 2023   21:14 Diperbarui: 19 Juli 2023   21:21 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi kerajaan Hindu pertama di Indonesia atau nusantara pada saat itu, kerajaan Kutai Martadipura berdiri sejak abad ke-4 masehi. Bisa dikatakan sekitar 400 masehi, kerajaan ini terletak di wilayah Muara Kaman yang kini disebut dengan wilayah Kalimantan Timur. Tepatnya pas di hulu sungai Mahakam yang sangat terkenal seantero Tanah Air. Karena merupakan kerajaan Hindu pertama di nusantara, berdirinya Kutai Martadipura dipengaruhi oleh kebudayaan India. Hal ini tak lepas dari para pendatang dari India ke nusantara saat itu, kebudayaan dari negara asal mereka juga dibawa untuk disebarkan ke seluruh negeri. Meski tak berada langsung di jalur perdagangan, kerajaan ini dikenal memiliki hubungan baik dengan India. Kudungga adalah kakek Mulawarman sekaligus raja pertama Kutai Martapura. Dari namanya, Kudungga diperkirakan penduduk Muara Kaman purba yang tidak memeluk Hindu-Buddha. Ia berkuasa kira-kira pada abad kedua atau ketiga. Kudungga memiliki anak bernama Aswawarman. Dari akhiran namanya, Aswawarman disebut telah terpengaruh ajaran Hindu-Buddha. Aswawarman memiliki tiga putra. Seorang di antaranya adalah Mulawarman. Riset panjang sejarawan Eropa memperkirakan, Mulawarman mulai menggantikan Aswawarman sebagai raja Kutai Martapura pada abad keempat. Tarikhnya disebut pada akhir 300 Masehi dan permulaan 400 Masehi. Garis waktu Mulawarman berkuasa di Sungai Mahakam adalah empat abad selepas penyaliban Yesus dari Nazaret menurut kisah Nasrani. Atau, dua abad sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW di Makkah. 

Kepemimpinan strategis adalah teori dan filosofi terkait kepemimpinan untuk memahami situasi saat ini serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memenuhi tujuan masa depan. Kepemimpinan strategis banyak terlihat dalam sejarah dinasti klasik, dengan raja Mulawarman yang merupakan contoh dari kepemimpinan strategis masa klasik. Mulawarman adalah penguasa Medang Kamulan atau Kerajaan Mataram Kuno dari abad 4 - 7 M. Seperti di luar jangkauan masa, ia juga memiliki keterampilan kepemimpinan yang strategis yang memungkinkannya untuk memenuhi tujuan masa depan. Salah satu strategi kepemimpinan yang paling ikonik dan khas dari raja ini adalah kebijakan luas tentang budaya dan ekonomi. Di bawah kepemimpinannya, Raja Mulawarman membangun ibu kota baru yang diberi nama Kutai Martadipura. Ibu kota ini menjadi pusat budaya dan pemerintahan yang berkembang pesat. Raja Mulawarman sadar bahwa untuk membangun kerajaan yang kuat, ia harus memiliki pemerintahan yang baik dan efisien. Oleh karena itu, ia membentuk sistem administrasi yang terorganisir dengan baik, membagi wilayahnya menjadi berbagai provinsi dan distrik, dan menunjuk pejabat yang kompeten untuk mengurus tugas-tugas pemerintahan. Dengan demikian, ia dapat mengontrol dan mengatur kerajaan secara efektif. Selain itu, Raja Mulawarman juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi kerajaannya. Ia mengembangkan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan tetangga dan menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan. Ia juga membangun infrastruktur yang diperlukan, seperti jembatan, jalan, dan pelabuhan, untuk memperlancar arus barang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Raja Mulawarman juga menerapkan sistem pengumpulan pajak yang efisien untuk membiayai pembangunan dan memperkuat pemerintahan 

Kesimpulan yang dapat diambil dalam kepemimpinan strategis Raja Mulawarman adalah bahwa ia berhasil menjalankan pemerintahan yang kuat dan efektif untuk membangun dan memperluas kerajaannya. Raja Mulawarman mampu memimpin dengan bijaksana dan memanfaatkan strategi yang tepat untuk meraih kekuasaan, menjaga stabilitas dalam kerajaan, dan memperluas wilayah kekuasaannya melalui pertempuran dan diplomasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun