Mohon tunggu...
Tengku Adri
Tengku Adri Mohon Tunggu... wiraswasta -

PEDULI ATRESIA BILIER

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Atresia Bilier, Masalah dan Solusi yang Diharapkan

19 Juni 2015   23:15 Diperbarui: 20 Agustus 2015   23:23 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejuang Atresia Bilier disarankan mengkonsumsi Susu Khusus untuk perbaikan nutrisi dan hal ini berkaitan erat dengan proses mempersiapkan pasien agar bisa melakukan operasi Transplantasi Liver. Setidaknya hal itu yg terjadi selama ini di Indonesia.

Harga Susu Khusus tersebut cukup mahal, berkisar antara Rp. 250.000 s/d Rp. 270.000 .

Bagi pasien yang berusia 0-12 bulan, rata-rata mengkonsumsi 5 – 10 kaleng susu / bulan.

Sedangkan bagi pasien yang berusia diatas 1 Tahun rata-rata mengkonsumsi 15 – 25 kaleng susu / bulan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan Susu tersebut, orang tua pasien harus menyediakan dana sebesar Rp. 2000.000 s/d Rp. 7000.000 setiap bulannya. Dan BPJS tidak menanggung biaya tersebut.

 Biaya Pengobatan yang Mahal

  1. Pemeriksaan Calon Donor ( Screening ), menelan biaya 15 – 20 juta rupiah, dan biaya ini harus ditanggung sendiri oleh keluarga pasien. Jika dalam pelaksanaannya terjadi kegagalan ( umumnya disebabkan oleh kondisi calon donor yang tidak memenuhi syarat ), maka prosedur pemeriksaan atau Screening harus diulangi setelah keluarga pasien memiliki Kandidat Donor yang baru. Hal ini terus dilakukan berulang-ulang sampai kandidat donor tersebut dinyatakan cocok dan siap untuk menjadi donor.
  2. Transplantasi Hati, prosedur wajib bagi Pejuang Atresia Bilier ini menelan biaya ratusan juta. Seperti yang kami lansir oleh Liputan6.com , direktur utama RSCM menyatakan sebagai berikut : “Biaya yang dibutuhkan untuk transplantasi hati Rp 900 juta," terang Direktur Utama RSCM, D. dr. C.H.Soejono, Sp.PD-K saat bertemu insan pers di Kemenkes RI ditulis Kamis (12/2/2015).
  • Post-Transplant, menurut National Health Service UK, 1 dari 3 pasien Transplantasi Hati umumnya punya kecenderungan mengkonsumsi Obat Anti Penolakan Organ. Pada umumnya, obat ini juga harus dikonsumsi seumur hidup. Harga obat yang mahal tentu saja menjadi persoalan baru bagi Pejuang Atresia Bilier yang telah melaksanakan prosedur Transplantasi Liver.

Masalah ini diperberat lagi dengan beberapa pengecekan laboratorium secara rutin yang hanya bisa dilakukan di Laboratorium Swasta, yang biayanya tidak bisa dibebankan kepada program Jaminan Kesehatan Nasional.

 Standard Tata Laksana Transplantasi Liver

Selama ini selalu didengungkan bahwa Indonesia sudah bisa melakukan operasi Transplantasi Hati. Namun, sampai hari ini belum ada kejelasan siapa yang sebenarnya menjadi eksekutor dalam pelaksanaan operasi tersebut.

Ada rumor yang mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, operasi Transplantasi Hati yang pernah dilakukan tidak di-eksekusi langsung oleh Tim Medis lokal, melainkan oleh Tim Medis dari luar negri.

Hal ini dipertegas oleh tidak adanya STANDARD TATA LAKSANA TRANSPLANTASI LIVER di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun