Mohon tunggu...
Tengils
Tengils Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kumpulan penikmat aksara

Berkreasi dalam kreatifitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepiting Rebus

26 Juli 2020   20:50 Diperbarui: 26 Juli 2020   20:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


ADA YANG MEMERAH UDANG, KEPITING REBUS

Ombak-ombak menggantung; lautan
Buih-buih mendidih
Pasir garang melepas
Pada karang, ia sesumbar
Pada garam, ia berdalih

Berbondong-bodong siput datang
Ada yang membawa benih mutiara
Ada pula yang membawa, obor
Digantungnya samudera
Dilepaskan pula anak-anak dermaga

Pantai menangisi panggung
Nyiur berkabung dalam, pidato
Batang-batang waru mengemis
Rumput laut memberi wacana; koran bekas
Beriklan,
Bermedia
Berakit ke tepian semenanjung; bangkai
Dunia lumba-lumba, mati
Kawanan penyu memilih sungai dan darat

Serdadu bisu
Bala tentara kaum payau berduka
Menatap sandiwara jingga
Pada perhelatan para keangkuhan
Kepiting bersorak
Wajah udang memerah dipanggang
Kerang-kerang tetap mengatupkan mulut
Ubur-ubur berdansa

Penikmat senja kata
Tertawa di atas terumbu
Mereka bersiul memanggil angin
Datang celoteh dari negeri camar
Membentangkan slogan
Mengembangkan layar opini

"Laut-laut, garam masih asin, tak perlu menggaraminya. Begitu juga ombak masih berdansa di atas ketenangan rumah sendiri, sebelum stunami berbicara pasang dan surutnya."

Kamarmandi. 25/07/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun