Disiplin kerja merupakan suatu kewajiban kantor atau instansi tempat bekerja wajib untuk memperhatikan kedisiplinan kerja pegawai agar kerja pegawai lebih meningkat dari sebelumnya dan pegawai tidak sesuka hati melakukan kegiatan yang tidak penting pada saat jam kerja. Disiplin kerja adalah sebuah konsep dalam tempat bekerja atau manajemen untuk menuntut pegawai berlaku teratur. Disiplin merupakan keadaan yang menyebabkan atau memberi dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan (Simamora, 2015).
Disiplin yang baik tercermin dari besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang di berikan kepadanya. Sinambela dalam (Singodimedjo, 2019) "maka peraturan sangat diperlukan menciptakan tata tertib yang baik dalam kantor tempat bekerja, sebab kedisiplinan suatu kantor ataupun tempat bekerja dikatakan baik jika sebagian pegawai menaati peraturan-peraturan yang ada".
Sutrisno dalam (Singodimedjo, 2019) "disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-norma yang berlaku di sekitar nya dan disiplin pegawai sangat mempengaruhi tujuan instansi". Nadeak dalam (Singodimedjo, 2019) "salah satu cara meningkatkan produktivitas kerja pegawai adalah dengan memiliki disiplin kerja yang baik".
Hasibuan dalam (Singodimedjo, 2019) "disiplin kerja merupakan kegunaan operatif manajemen sumber daya manusia yang penting bagi prestasi kerja karyawan akan semakin tinggi, dan disiplin kerja yang baik tentunya tugas serta wewenang yang diberikan kepadanya. Agustini dalam (Singodimedjo, 2019)
Menegakkan disiplin kerja sangat di butuhkan bagi instansi, sebab disiplin berisikan peraturan-peraturan yang harus ditaati pegawai. Dengan adanya disiplin diharapkan dapat membuat pekerjaan seefisien mungkin. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para pegawai. Bagi instansi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi pegawai akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan instansi (Hafidulloh et al., 2021).
Indikator Disiplin Kerja
Robbins dalam Defiat dalam (Rahmawati, 2021) menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki berberapa indikator, seperti:
- Disiplin waktu, disiplin waktu adalah salah satu cara untuk mengukur disiplin. Disiplin waktu adalah sikap atau tingkah laku yang menunjukkan komitmen terhadap organisasi, seperti datang, pulang, atau bahkan tiba pada waktunya dengan tepat. Disiplin waktu dapat berdampak pada keinginan karyawan untuk menyelesaikan tugas dan mencapai hasil kinerja yang diharapkan.
- Disiplin tanggung jawab, rasa tanggung jawab yang tinggi sangat memengaruhi disiplin kerja. Ini karena setiap karyawan merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan target kinerja. Dengan demikian, tujuan akan tercapai. Karena pemakaian peralatan dan perlengkapan yang ada di ruang kerja merupakan bagian penting dari keberhasilan pekerjaan, rasa tanggung jawab juga dapat dilihat. Jadi, setiap pegawai harus berhati-hati saat menggunakannya dalam hal ini. Dengan demikian, disiplin tanggung jawab memengaruhi bagaimana pegawai bekerja.
- Disiplin peraturan, agar tujuan organisasi dapat dicapai, baik aturan tertulis maupun tidak tertulis harus dibuat. Untuk mencapai hal ini, setiap pegawai harus tetap taat terhadap komitmen yang telah ditetapkan. Setiap pekerja harus mematuhi peraturan yang berlaku, karena ini menunjukkan seberapa serius dan patuh mereka terhadap organisasi. Contohnya adalah aturan berpakaian, karena penampilan seseorang merupakan hal pertama yang dapat dilihat oleh orang lain untuk menilai karakternya. Oleh karena itu, untuk menghasilkan keteraturan dan keindahan, diperlukan aturan dan keselarasan. Berpenampilan rapi dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui seberapa baik Anda bekerja
Kinerja Guru
Pada dasarnya, kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan termasuk kinerja individu dan kelompok kerja di dalamnya, dikenal sebagai manajemen kinerja, Mathis dalam (Ajabar & Marina, 2019). Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan selama melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, menurut Mangkunegara dalam (Ajabar & Marina, 2019).
Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan standar kompetensi guru. Wujud perilaku yang dimaksud dalam kaitannya dengan kinerja guru adalah kegiatan guru selama proses pembelajaran. Berhubungan dengan kinerja guru, UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya untuk pendidik di perguruan tinggi (Hafidulloh et al., 2021).
Menurut Nana Sudjada dalam (Depdikbud, 2019) keberhasilan guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar dapat dilihat dari empat aspek :
- Merencanakan progam belajar mengajar.
- Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar.
- Menilai kemajuan proses belajar mengajar.
- Menguasai bahan pelajaran
Menurut Suharsimi Arikunto dalam (Depdikbud, 2019) kinerja guru dapat di ukur dari kegiatan mengajar yang dilaksanakan melalui prosedur yang tepat, yaitu dengan :
- Persiapan mengajar, yang mencakup membuat persiapan tertulis, mempelajari pengetahuan atau keterampilan yang akan diajarkan, menyiapkan media dan alat pengajaran lainnya, dan membuat alat evaluasi.
- Pelaksanaan pengajaran di kelas, yang mencakup membuka dan menutup kelas, memberikan instruksi dan evaluasi
- Menilai hasil belajar melalui kuis (pertanyaan singkat), tes tertulis, koreksi, skor, dan penetapan nilai akhir.
Indikator Kinerja Guru
Menurut Mangkunegara dalam (Ajabar & Marina, 2019) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja :
- Kualitas kerja, menunjukkan ketelitian, kerapihan, dan keterkaitan antara hasil kerja dan volume pekerjaan.
- Kuantitas Kerja, ini merujuk pada jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif.
- Tanggung jawab, menunjukkan seberapa besar seorang pekerja menerima dan melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab atas hasil kerja, dan bertindak sesuai dengan sarana dan prasarana yang digunakan setiap hari.
- Kerjasama, menunjukkan seberapa besar seorang pekerja melakukan kerja sama. Kemungkinan karyawan untuk berkolaborasi dengan karyawan lain secara vertikal dan horizontal baik di dalam maupun di luar pekerjaan akan meningkatkan hasil kerja.
- Inisiatif, adanya inisiatif dari anggota organisasi untuk melakukan tugas dan menyelesaikan masalah tanpa menunggu instruksi dari atasan atau menunjukkan tanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan kepada mereka.
Daftar Pustaka
Afriana, Â riza devi. (2019). ANALISIS MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951--952., 6(November), 5--24.
Ajabar, & Marina, R. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Prabumulih. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi & Akuntansi), 3(2), Hal. 80-91. https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss2.pp80
Bening Azhilmi, F. (2019). Thina middha (Kemalasan dan kantuk). 1--9.
Depdikbud, R. I. (2019). Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek PSP Dikmenum, 14--46.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33--54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Fajar, S. M., Herawati, J., & Kurniawan, I. S. (2022). Pengaruh kepemimpinan yang positif dan kepemimpinan yang mendukung terhadap produktivitas sdm dengan dimediasi persepsi pegawai yang positif. Kinerja, 19(1), 183--193. https://doi.org/10.30872/jkin.v19i1.10904
Hafidulloh, Sofiah Nur Iradawaty, SE., M. M., & Dr. Mochamad Mochklas, S.Si., M. . (2021). Manajemen Guru: Meningkatkan Disiplin dan Kinerja Guru. In Bintang Pustaka Madani (Vol. 1, Issue 1).
Handay Aribowo. (2022). Jurnal EKSEKUTIF Volume 19 No. 2 Desember 2022. Jurnal EKSEKUTIF, 19(2), 356--370.
Hendra, K., Tri Palupi, L. E., & Sujana, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Pada Pt. Arta Sedana Singaraja. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 10(1), 210. https://doi.org/10.23887/jjpe.v10i1.20118
Isnarizal Shoim, Eny Kustiyah, S. (2019). ANALISIS MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA.
Kaharuddin. (2021). Equilibrium: Jurnal Pendidikan Kualitatif: Ciri dan Karakter Sebagai Metodologi. Jurnal Pendidikan, IX(1), 1--8. http://journal.unismuh.ac.id/index.php/equilibrium
Marlina, N. N. (2023). Analisis Kedisiplinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di CV Tamerta Cidurian. Penelitian Ilmiah.
Rahmawati, E. E. (2021). Analisis Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak.
Saesary, Y., Adang, P., & Hernawati, E. (2019). Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Total Quality Management Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Administrasi Dan Kesekretarisan, 8(2), 1--11.
Simamora. (2015). Analisis Disiplin Kerja Guru. Disiplin Kerja, 53(9), 610. http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/06/MAKALAH_MSDM_internasional_klompok_6.pdf
Singodimedjo. (2019). Indikator Disiplin Kerja. Jurnal Teoritis Kinerja, 5(3), 7--25.
Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Yusra, Z., Zulkarnain, R., & Sofino, S. (2021). Pengelolaan Lkp Pada Masa Pendmik Covid-19. Journal Of Lifelong Learning, 4(1), 15--22. https://doi.org/10.33369/joll.4.1.15-22