Pada dasarnya, kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan termasuk kinerja individu dan kelompok kerja di dalamnya, dikenal sebagai manajemen kinerja, Mathis dalam (Ajabar & Marina, 2019). Kinerja didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan selama melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, menurut Mangkunegara dalam (Ajabar & Marina, 2019).
Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan standar kompetensi guru. Wujud perilaku yang dimaksud dalam kaitannya dengan kinerja guru adalah kegiatan guru selama proses pembelajaran. Berhubungan dengan kinerja guru, UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya untuk pendidik di perguruan tinggi (Hafidulloh et al., 2021).
Menurut Nana Sudjada dalam (Depdikbud, 2019) keberhasilan guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar dapat dilihat dari empat aspek :
- Merencanakan progam belajar mengajar.
- Melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar.
- Menilai kemajuan proses belajar mengajar.
- Menguasai bahan pelajaran
Menurut Suharsimi Arikunto dalam (Depdikbud, 2019) kinerja guru dapat di ukur dari kegiatan mengajar yang dilaksanakan melalui prosedur yang tepat, yaitu dengan :
- Persiapan mengajar, yang mencakup membuat persiapan tertulis, mempelajari pengetahuan atau keterampilan yang akan diajarkan, menyiapkan media dan alat pengajaran lainnya, dan membuat alat evaluasi.
- Pelaksanaan pengajaran di kelas, yang mencakup membuka dan menutup kelas, memberikan instruksi dan evaluasi
- Menilai hasil belajar melalui kuis (pertanyaan singkat), tes tertulis, koreksi, skor, dan penetapan nilai akhir.
Indikator Kinerja Guru
Menurut Mangkunegara dalam (Ajabar & Marina, 2019) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja :
- Kualitas kerja, menunjukkan ketelitian, kerapihan, dan keterkaitan antara hasil kerja dan volume pekerjaan.
- Kuantitas Kerja, ini merujuk pada jumlah jenis pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif.
- Tanggung jawab, menunjukkan seberapa besar seorang pekerja menerima dan melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab atas hasil kerja, dan bertindak sesuai dengan sarana dan prasarana yang digunakan setiap hari.
- Kerjasama, menunjukkan seberapa besar seorang pekerja melakukan kerja sama. Kemungkinan karyawan untuk berkolaborasi dengan karyawan lain secara vertikal dan horizontal baik di dalam maupun di luar pekerjaan akan meningkatkan hasil kerja.
- Inisiatif, adanya inisiatif dari anggota organisasi untuk melakukan tugas dan menyelesaikan masalah tanpa menunggu instruksi dari atasan atau menunjukkan tanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan kepada mereka.
Daftar Pustaka
Afriana, Â riza devi. (2019). ANALISIS MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951--952., 6(November), 5--24.
Ajabar, & Marina, R. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Prabumulih. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi & Akuntansi), 3(2), Hal. 80-91. https://doi.org/10.31955/mea.vol3.iss2.pp80
Bening Azhilmi, F. (2019). Thina middha (Kemalasan dan kantuk). 1--9.
Depdikbud, R. I. (2019). Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Proyek PSP Dikmenum, 14--46.