Mohon tunggu...
Tendi Murti
Tendi Murti Mohon Tunggu... -

Menulis untuk meninggalkan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Tipe Dosen yang Harus Dipahami Mahasiswa

17 September 2013   10:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:46 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Dosen Malas-Malasan

Tipe dosen pemalas seperti ini adalah tipe dosen yang sangat menyebalkan. Sering kali dia hanya datan 3 kali dalam satu semester. Hari pertama, hari pertengahan semester dan hari terkahir semester. Waktu belajar sering kali terbuang sia-sia karena dia tidak pernah datang ke kelas. Hanya memberikan tugas seenaknya agar terkesan kelas ada kegiatan. Biasanya dosen seperti ini hanya memberikan bahan untuk mencatat, dan kuliah pun selesai seiring catatan juga selesai. Kalau menghitung-hitung bayaran kuliah, maka nih dosen menghambur-hamburkan uang kita tidak jelas.

Oleh karena itu buat kalian yang ingin jadi dosen, jangan jadi dosen seperti ini ya. Karena dia sangat merugikan mahasiswanya. Mahasiswa kehilangan waktu produktif, kehilangan uang, dan parahnya dosen seperti ini juga ngasih nilainya asal-asalan saja berdasarkan feeling dia dan kedekatan dia dengan mahasiswanya. Beuh.. menyebalkan kan?

5. Dosen Super Sibuk

Dosen Super Sibuk ini hampir mirip dengan dosen malas. Bedanya sama dosen malas, ia sering tidak masuk kelas karena kesibukannya mengajar diberbagai kampus di luar kota bahkan di luar negeri. Dosen seperti ini biasanya metode belajarnya sangat bagus, diskusinya hdiup dan pengalaman mengajarnya juga keren. Dosen ideal lah. Cuma sayangnya karena jam terbangnya tinggi, ia sering kali digantikan oleh seorang asisten dosen yang kadang tidak lebih pintar dari mahasiswanya. Walhasil si asisten dosen ini sering kali kebingungan dengan pertanyaan-pertanyaan mahasiswanya. Karena itu, sering kali si asisten dosen tidak terlalu perduli dengan mahasiswanya yang penting materi tersampaikan dan DONE.

Jika sahabat mendapatkan pembimbing skripsi dosen super sibuk, maka untuk bimbingan sahabat harus bisa menyesuaikan jadwal dengannya. Jika masih sulit juga cobalah bernegosiasi dengan si dosen misalnya dengan mengirimkan via email, chatting dan lain sebagainya. Sebisa mungkin ketika bimbingan, tempatnya di rumah si dosen. Biasanya bimbingan di rumah si dosen akan lebih panjang waktunya dibandingkan di kampus atau di tempat lainnya.

6. Dosen Killer

Sering kali ketika pertama kali masuk kuliah di semester pertama, mahasiswa sangat ketakutan dengan dosen killer. Perangainya tidak pernah senyum, bahasanya keras dan tegas dan lain sebagainya yang mencerminkan seramnya dosen killer. Aturan yang sering diterapkan adalah memakai baju kemeja atau setidaknya berkerah. Tidak boleh masuk kelas setelah dia masuk dan lain sebagainya.

Dosen seperti ini biasanya adalah dosen yang sudah tua secara usia dan menggunakan metode belajar yang juga kolot. Kedisiplinan adalah segala-galanya. Sebenarnya tidak perlu takut dengan tipe dosen seperti ini. ikuti saja keinginan si dosen, jadi anak baik dan penurut. Jangan mendebat si dosen. Karena ia tidak terbiasa dengan diskusi dan debat. Salah-salah nanti malah dikeluarkan dari kelas. Jadilah mahasiswa yang mengalah dan ikuti prosedur, beres.

7. Dosen Militer

Dosen Militer adalah tipe dosen yang sangat serius mengajar. Misalnya tidak boleh masuk kelas jika si dosen sudah ada di dalam kelas karena akan membuyarkan konsentrasinya mengajar. Kehadiran 100% tidak boleh bolong satu hari pun. Tugas juga harus 100% masuk. Biasanya dosen seperti ini akan sangat siap dengan berbagai macam pertanyaan dari mahasiswanya. Namun, yang harus sahabat ingat adalah aturan yang ia buat di kelas dan tugas yang seabrek yang harus dikerjakan. Penuh dengan ilmu deh untuk dosen seperti ini. konsekuensinya sahabat harus lebih keras dalam belajar dan memenuhi tugas kuliahnya. Hehehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun