Mohon tunggu...
Tendi Murti
Tendi Murti Mohon Tunggu... -

Menulis untuk meninggalkan jejak

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Barangkali Esok Aku Sudah Tiada

11 Juli 2013   17:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan ketika disebut
Kami teringat sebuah taman bunga
Yang semerbak wangi tempat persinggahan
kebaikan mengandung hikmah

Bulan Ramadhan syahdu menaungi
Hati gembira semesta merah merona 2x

Bulan Ramadhan di dalammu ada
Dua kebahagiaan yang ‘kan kita temui
Ketika berbuka ketika bertemu
Dengan Allah Yang Maha Mulia

Bulan Ramadhan mari mujahadah
Di dalam jiwa tancapkan kemauan2x

“Kupegang Ramadhan kali ini
Barangkali esok aku sudah tiada
Keras kugenggam dengan geraham
Semoga bahagia saat menemui Allah.”

Lirik lagu ini seperti masih saja terdengar di telinga. Padahal sudah lama sekali tidak mendengarkan lagu yang dibawakan oleh tim Nasyid Justice Voice. Mendengarkan liriknya serasa ada semangat yang terus menerus untuk mendapatkan yang terbaik di bulan yang penuh hikmah ini.

Bulan Ramadhan, bulan yang selalu dinanti-nanti bagi umat muslim. Bulan yang terkesan syhadu, seperti pepohonan yang rindang ditengah terik matahari. Seperti telaga yang menghilangkan dahaga bagi para musafir yang tengah dalam perjalanan panjang. Bagi Rasulullah saw Ramadhan adalah masa dimana detik-detiknya adalah penuh dengan keberkahan, penuh dengan cinta, sampai-sampai Rasulullah Muhammad saw butuh dua bulan persiapan untuk menyambut bulan agung ini. Doa Rasulullah :

“Allahumma bariklana fii rajaba wa sya’ban wa balighna ramadhan” Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan

Bulan ramadhan seperti tamu agung yang datang dari jauh. Kedatangannya ditunggu karena tahu ia sedang membawa pesan dari yang Maha Agung. Bulan Ramadhan seperti Rembulan yang hanya datang setahun sekali. Kedatangannya penuh pesona, sehingga seluruh makhluk hidup menunggu siang dan malam. Bahkan nuansanya mampu menembus manusia-manusia hina. Bulan Ramadhan seperti magnet kehidupan yang di dalamnya mengandung berbagai makna ketenangan. Maka pantas Rasulullah Muhammad saw mempersiapkan selama dua bulan untuk menyambut bulan Ramadhan ini.

Jika Rasulullah Muhammad SAW saja mempersiapkan dua bulan sebelumnya, maka ini adalah saebuah tanda bagi siapa saja agar bisa memanfaatkannya dengan baik. Bagi orang-orang yang beriman ia akan mengenggamnya dengan erat sebagaimana Lirik Nasyid di atas “keras ku genggam dengan geraham...” karena mereka tidak akan pernah tahu apakah Ramadhan berikutnya mereka akan bertemu lagi dengan bulan Ramadhan.

Maka Melepaskan Ramadhan bagi orang-orang yang beriman adalah sesuatu yang bisa membuat dada sesak. Meninggalkan waktu tanpa makna walaupun hanya satu detik pada bulan Ramadhan baginya adalah kesia-siaan yang tidak bisa digantikan dengan waktu-waktu yang lainnya. Ia akan menangisi waktu yang sudah tertinggal tanpa makna. Ia akan rela menebusnya dengan apapun yang ia bisa asalkan waktu tersebut kembali dan diisi dengan hikmah-hikmah tentang Ruhiyah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun