Mohon tunggu...
tendianjarfirmana
tendianjarfirmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Statistik dan Fakta Terbaru tentang Ketimpangan Pendapatan di Indonesia

30 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 30 Januari 2025   12:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan pendapatan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Menurut data terbaru dari Kementerian Keuangan, rasio ketimpangan ekonomi juga dikenal sebagai Rasio Gini telah menurun, meskipun masih ada masalah dengan distribusi pendapatan.

Beberapa masalah Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Indonesia diantara lain :

1. Tren Ketimpangan Pendapatan di Indonesia

Menurut data dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF).Rasio Gini Indonesia pada Maret 2024 turun menjadi 0,379 dari 0,388 pada Maret 2023. Angka-angka ini menunjukkan bahwa sebelum pandemi COVID-19, kesenjangan pengeluaran masyarakat tidak terlalu besar dan semakin menyempit. Penurunan ini terjadi di kota dan perdesaan. Di sisi lain, tingkat kemiskinan juga menurun. Pada Maret 2024, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 9,03 persen, turun dari 9,36 persen pada tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin juga turun sekitar 0,68 juta, sehingga total penduduk miskin menjadi 25,22 juta orang.

2. Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan

Beberapa penyebab penurunan ketimpangan pendapatan di Indonesia antara lain:

Inflasi yang terkendali: Pada Juni 2024, inflasi tahunan mencapai 2,51% (yoy), turun dari 2,84% pada Mei 2024. Daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah dibantu oleh harga pangan yang stabil.

Pogram Bantuan Sosial: Untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok, pemerintah telah meningkatkan berbagai program bantuan sosial. Ini termasuk program stabilisasi harga pangan dan bantuan langsung tunai kepada kelompok rentan.

Pertumbuhan Ekonomi: Industri manufaktur Indonesia terus berkembang, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan meskipun ekonomi global mengalami stagnasi.

3. Tantangan dan Prospek ke Depan

Meskipun ketimpangan pendapatan berkurang, masalah akses ekonomi dan distribusi kekayaan tetap menjadi masalah utama. Beberapa masalah yang harus diatasi adalah: 

Ketimpangan antar wilayah: Di beberapa daerah, terutama di daerah dengan ekonomi yang berkembang lebih lambat, ketimpangan masih lebih besar.

Sektor pertanian yang kurang berkembang: Pertanian adalah tempat sebagian besar orang miskin bekerja, dan itu berkembang lebih lambat daripada sektor lain. Ini dapat dikurangi dengan investasi dalam infrastruktur desa dan pertanian. Peningkatan kualitas tenaga kerja: Untuk memberi lebih banyak orang pekerjaan dengan gaji yang lebih baik, pendidikan dan pelatihan kerja harus ditingkatkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun