Mohon tunggu...
tendi pratama
tendi pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hoby olahraga

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Dinamika dan Realitas Komunikasi Politik di Indonesia saat ini

26 Desember 2024   12:37 Diperbarui: 26 Desember 2024   12:37 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kelemahan Komunikasi Politik Tokoh dan Partai Politik di Indonesia

Namun, komunikasi politik di Indonesia juga menghadapi beberapa kelemahan yang signifikan. Salah satunya adalah kecenderungan untuk terlalu fokus pada citra dan kampanye visual. Banyak politisi dan partai lebih mengutamakan pencitraan diri dan penampilan visual daripada menyampaikan kebijakan yang lebih substansial. Kampanye sering kali lebih menekankan pada gambar politisi yang tampil bersahaja atau dekat dengan rakyat, foto-foto yang menunjukkan kesederhanaan, dan slogan-slogan populer, sementara pembahasan mengenai kebijakan yang mendalam cenderung terabaikan. Fokus pada pencitraan ini membuat pemilih lebih tertarik pada penampilan dan citra daripada pada kebijakan yang lebih konkret dan bermanfaat.

Selain itu, hoaks dan disinformasi yang beredar di media sosial merupakan kelemahan besar dalam komunikasi politik di Indonesia. Informasi yang salah atau disinformasi yang disebarkan untuk memengaruhi opini publik sering digunakan dalam serangan politik atau untuk membentuk persepsi yang tidak akurat. Hoaks ini cepat menyebar di media sosial, merusak kredibilitas politisi dan partai politik, serta menciptakan kebingungan di kalangan masyarakat. Penyebaran informasi yang tidak terverifikasi bertentangan dengan prinsip komunikasi politik yang seharusnya mengutamakan keakuratan dan transparansi.

Komunikasi yang terlalu terkontrol dan kurang terbuka juga menjadi masalah dalam komunikasi politik di Indonesia. Walaupun media sosial memberi ruang untuk komunikasi yang lebih terbuka, banyak politisi dan partai politik yang masih terlalu hati-hati dalam menyampaikan pesan mereka. Mereka cenderung menghindari pernyataan yang bisa menimbulkan kontroversi, sehingga komunikasi politik terkesan tidak autentik. Ketidakmampuan untuk berbicara secara terbuka dan jujur tentang isu-isu penting menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap politisi dan pesan yang mereka sampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun