Mohon tunggu...
Sabda13
Sabda13 Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tertutup | Mahasiswa

Tulisan yang dibuat bukanlah kebenaran mutlak. Hanya berupa sudut pandang penulis yang masih belajar. Oleh karena itu sangat terbuka pada diskusi terhadap kesalahan yang dibuat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Al-Baghdadi Tewas, Perangkap Tikus Baru ISIS untuk Dunia

29 Oktober 2019   19:13 Diperbarui: 29 Oktober 2019   19:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru beberapa hari yang lalu, tersiar berita bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi tewas. Pihak Amerika sebagai penggiat yang paling terang-terangan dalam memusuhi mengatakan bahwa Al-Baghdadi bunuh diri dengan bom rompi di sebuah terowongan buntu. Ini terjadi saat militer Amerika melakukan serangan di Suriah barat laut.

Entah kematian al-Baghdadi benar atau bohong, ini bukan akhir dari gerakan ISIS. Ciri khas dari gerakan teroris adalah mereka tidak terpaku dengan satu pemimpin. Namun banyak pemimpin yang mengendalikan ideologi mereka.  ketika al-Bahgdadi tewas, masih ada pemimpin lainnya yang siap mengambil alih.

Bisa jadi juga, kematian al-Baghdadi merupakan strategi baru ISIS. Seperti yang diketahui karakter gerakan ISIS adalah gerilya, tenang kemudian secara tiba-tiba muncul menyerang. Tidak hanya bersifat fisik, ISIS juga melakukan gerilya psikologis.

Mereka menawarkan kehidupan yang nyaman dibawah kekhalifahn. Dan ditengah-tengah itu, mereka dengan mengejutkan mencekoki pengikut barunya teori jihad yang anarkis.  Atau menakuti dengan kepala-kepala yang digantung.

Al-Baghdadi mungkin pura-pura tewas atau sengaja membunuh dirinya. Agar semangat jihad ISIS yang "katanya" mulai redup kembali berkobar. Selain itu, ini adalah permainan psikologis untuk lawannya. Setelah mengira ISIS telah melemah, lawan akan lengah. Dan secara mendadak ISIS kembali muncul bersama dengan strategi barunya.

Jangan sampai kita terkecoh dengan segala hal yang berkaitan dengan ISIS. Karena dalam melawan terorisme tidak semudah melawan penjajahan. Mereka lebih tersruktur dengan semangat revolusi yang susah untuk dipengaruhi kembali.

Seperti al-Qaeda, ketika Amerika berfikir dengan membunuh Osama bin Laden adalah akhir dari semuanya. Ternyata, tidak. Al-Qaeda sekarang bergabung dengan ISIS. Sehingga kelompok pemberontak Iran dan Suriah tersebut semakin kuat dan tak terkendali. Dan perjuangan jihad al-Qaeda tetap berjalan beriringan dengan jihad ISIS membentuk tatanan dunia yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun