Kampanye hitam adalah sesuatu yg diciptakan atau tidak berdasar, seperti Jokowi china, kristen, PKI dll dsb..
Kampanye negatif Jokowi adalah issue2 tentang meninggalkan kepemimpinan DKI, masalah transjakarta dan sejenisnya. Ini tdk masalah.. krn setiap pemimpin justru harus 'ditelanjangi' sebelum ditampilkan, seperti kita tdk bisa membawa pulang gaun pengantin kita sebelum menelanjangi diri kita untuk mencobanya terlebih dahulu. Justru dari sana kita bs mengetahui kelayakannya untuk digunakan.
Aku tdk punya keluhan khusus atas kampanye2 negatif yg dilancarkan pendukung lawan Jokowi di media massa. Jadi aku tdk akan berkomentar pada teman2 yg lalu lalang dengan berita negative akan Jokowi. Karena yaahh.. klo mau ngomongin kampanye negatif, menurutku kubu lawan memiliki timbunan krn track recordnya yg buruk. ehh.. saat ini sedang berubah menjadi status "terzolimi oleh pihak2 di pemerintahan sejak th 1998" ding.. :D
Aku selalu menganggap, teman2 yg lalu lalang menshare berita2 buruk tentang Jokowi adalah org2 yg berniat baik, yaitu untuk mengingatkan orang lain akan berbahayanya Jokowi, dan menunjukkan bahwa yg bagus adalah Prabowo. Gpp kan??
Seperti juga sahabatku tadi.. saat dia menunjukkan sepatu yg menurut dia sangat indah untukku, walau ternyata tidak bagiku. So what gitu lohh..
Jangan lihat barangnya, lihat kepeduliaannya padaku..
Tapi sejujurnya aku juga sedikit berharap sih pada pihak pendukung Prabowo, untuk sama2 tidak terganggu n mempermasalahkan juga jika melihat lalu lalang, banyak yg menceritakan kebaikan2 Jokowi. Apalagi kalau sampai terganggu dengan postingan2 negatif tentang prabowo.
Loohh kenapa bgitu??
Pertama, karena berita negatif tentang prabowo ini kan sudah biasa ya menurutku.. udah dari 16 tahun masalahnya juga itu2 aja yg ga selesai2. Yaaa bedanya dengan Jokowi mmg klo jokowi kan yg blm selesai masalah transjakarta, prabowo masalah nyawa orang yg hilang.
kedua, buatkuu.. kalo misal aku memang mau mendukung Prabowo, ya harus siap dengan konsekuensinya. Sama halnya dengan kalau aku memilih calon suami yg pernah berurusan dengan hukum atas kasus penculikan,.. tentu saja aku harus siap menerima konsekuensi yg harus aku terima dari teman2, sahabat2 dan keluarga besarku  (jangankan penculikan, kalau tau calon suami yg kupilih itu pernah dipenjara satu hari aja, ngga bakal diakui anak lg deh sama ortuku..).
kalau mau mendukung prabowo tp ga siap untuk mendengar desas desus tetangga ttg org tsb, kurasa itu cara memilih yg amat sangat tdk dewasa n tdk siap lahir batin.