Oleh karenanya, penampilan "ayam abu-abu" atau "ayam biru" ini tidak nampak sebagai PSK seperti kebanyakan pada umumnya,karena apabila dilihat dari postur tubuh mereka tidak nampak sebagai anak remaja atau "abg".
Menurut survei penulis, dari semua yang berprofesi sebagai PSK terselubung ini memiliki alasan yang beragam mengapa mereka melakukan praktik seks komersil.Secara umum dikategorikan menjadi dua alasan ekonomi. Pertama, kebutuhan hidup dasar; untuk makan dan kebutuhan hidup dasar lainnya. Kedua, kebutuhan gaya hidup metropolis; misalnya untuk clubing atau belanja. Praktik terselubung lainnya, adalah mahasiswa dan mahasiswi. Beberapa kampus teridikasi melakukan praktik seks komersil atau seks untuk hiburan pribadi, Dan lagi-lagi, mereka yang secara umum tidak memiliki rumah tinggal sendiri atau kost. Latar belakang mereka yang satu ini adalah cenderung untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup ketimbang pemenuhan kebutuhan hidup dasar.
Lalu, siapa yang mengorganisir dan mengakomodasi praktik "wisata sex" semacam ini? Yang jelas adalah mereka sendiri yang disebabkan oleh rasa kekurangan atas biaya hidup di kota Bandung atau untuk membiayai sekolah saudaranya di kampung halaman. Kedua, praktik ini menjadi budaya dikarenakan ada user atau konsumen mereka. Oleh sebab itulah, siapa pun tidak bisa menyalahkan mereka yang berprofesi di sana atau pun mereka yang menggunakan mereka untuk kepuasan seks pribadinya. Yang harus dibenahi adalah kesadaran semua pihak mulai dari pemerintah daerah/kota,masyarakat untuk sama-sama memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat yang lebih baik lagi dari perkembangan Tempat Wisata Di Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H