Kejadian yang bertolak belakang terjadi di AS. Hingga detik ini, Donald Trump enggan mengakui kekalahan meskipun pada Tweet terakhirnya beliau mengatakan sedang fokus untuk masa peralihan kepemimpinan nanti.
PELAJARAN UNTUK DUNIA
Dari kejadian ini kita dapat melihat bahwa kebebasan berpendapat serta beropini saja tidak cukup untuk membuat pilar demokrasi tetap berdiri kokoh. Dibutuhkan kebijaksanaan dan jalan pikiran yang terbuka lebar untuk mengerti bahwa menerima kekalahan merupakan salah satu wujud dari demokrasi itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H