Bila menyebut nama negara Ethiopia, yang akan telintas di benak kita semua adalah sebuah negara miskin di Afrika yang penuh dengan masalah serta kemiskinan yang membelenggu. Tapi itu dulu, setidaknya sebelum pemerintah negeri itu membuka diri yang sebesar-besarnya terhadap investor guna membangun negerinya yang carut marut.Â
10 tahun lalu, negeri yang sama sekali tidak perrnah dijajah itu bukanlah pemain besar di afrika. semua berubah di tahun 2011, GDP Ethiopia melonjak drastis dari tahun sebelumnya. bahkan hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Ethiopia diperkirakan jauh lebih pesat dibandingkan negara-negara lain di dunia.
Menurut data Bank Dunia, ekonomi Ethipia di tahun 2015 mengalami kenaikan 10.39%. Meskipun di tahun 2018 hanya sekitar 6%, namun diprediksi ekonomi Ethiopia di tahun 2019 dan 2020 akan tumbuh di atas 10%. Angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya seperti indonesia yang hanya akan tumbuh sekitar 5% saja.Â
Lantas apa saja faktor-faktor yang menyeabkan negeri yang belum perrnah dijajah ini mengalami pertumbuhan yang begitu fantastik. berikut ulasannya.
TERBUKA UNTUK INVESTOR
Banyak yang menyindir Ethipia sebagai Tiongkok di Afrika. Namun faktanya memang setelah pemerintah Ethiopia membuka negerinya lebar-lebar kepada pemerintah Tiongkok untuk membangun infrastruktur, Ekonomi negeri itu kian melambung. Proyek yang paling terkenal ialah LRT Addis Ababa. LRT Pertama di Afrika Timur yang menjadi kebanggaan warga Addis Ababa.
Selain LRT, LRT juga membangun sistem perkeretaapian di negeri itu. Tiongkok juga membangun jalur kereta api listrik semi cepat dari Ethiopia menuju negara Djibouti, yang memudahkan perpindahan barang dari pelabuhan Djibouti menuju pusat kota Addis Ababa. Yup, Ethiopia merupakan negara yang tidak memiliki pantai alias berada di tengah-tengah benua dan jauh dari lautan.satu-satunya akses pelabuhan ialah di negara tetangga yaitu Djibouti.Â
selain infrastruktur, Ethiopia juga mendapatkan investasi dari Israel di bidang pangan dan perkebunan yang menjadikan Ethiopia yang sering dilanda kelaparan menjadi negeri penghasil pangan dengan kualitas yang terjamin.
PEMBERANTASAN KORUPSI
Akan sangat percuma jika miiaran dollar dana asing yang diperuntukkan untuk pembangunan disia-siakan oleh sebagian oknum. Untuk itu, pemerintah Ethiopia ingin menjadikan negerinya lebih baik lagi terutama dalam hal birokrasi dan pemulihan aset-aset negara. Dalam hal ini, kita patut berbangga bahwa Ethiopia belajar cukup banyak dari KPK.
Dalam kunjungan tersebut KPK menjelaskan serta menerangkan secara rinci bagaimana pentingnya pengembalian aset neara serta pemberantasan korupsi tanpa terkecuali. Beberapa negara di Afrika memang dikenal memiliki kasus korupsi yang luar biasa dan Ethiopia memandang bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang sukses  menerapkan kebijakan Anti Korupsi. Meskipun hingga saat ini kita masih berjuang cukup keras dalam hal ini. Setidaknya kita bisa berbagi ilmu pada negara lain yang juga mengalami permasalahan yang sama.
PENGEMBANGAN SDM
Ethiopia mendapatkan bonus demografi dimana saat ini penduduknya mayoritas berusia muda. Pemerintah Ethiopia mendorong seluruh anak muda di negeri itu untuk berinovasi dalam segala bidang. Salah satunya adalah di bidang teknologi. Pemerintah Ethiopia memandang teknologi menjadi salah satu jalan keluar warganya dari kemiskinan. Ethiopia juga ingin menjadi negara teknologi afrika. Selama ini, sektor teknologi di Afrika hanya diisi oleh Afrika Selatan, Kenya, Nigeria, dan Ghana.Â
Generasi muda Ethiopia juga sejalan dengan pemerintahnya ingin mewujudkan hal tersebut. Masyarakatnya sadar bahwa kemiskinan tidak hilang begitu saja. Kesejahteraan juga tidak akan datang dengan sendirinya. Dibutuhkan usaha dari semua pihak guna mewujudkan hal tersebut.Â
Ethiopian Airlines merupakan salah satu bukti nyata pengembangan SDM Â dan teknologi yang cukup berhasil di negeri itu. Menurut beberapa pakar penerbangan, Ethiopian Airlines merupakan maskapai terbaik di Afrika dan juga salah satu yang terbaik di dunia.
Ada banyak hal yang bisa kita contoh dari negeri ini. Yaitu berani ambil resiko, dan tidak malu mengakui kelemahan. Ethiopia lemah di bidang agrobisnis dan agrikultur, mereka belajar ke Israel, Ethiopia lemah di bidang infrastruktur, mereka menerima bantuan Tiongkok dengan tanpa ragu, mereka lemah di bidang pemberantasan korupsi, Ethiopia belajar dari Indonesia.Â
Perjuangan Ethiopia tentu masih sangat panjang untuk sejajar dengan Afrika Selatan dan Nigeria sebagai negara paling maju di Afrika, namun dengan segala kelemahannya serta besarrnya tekad warga dan pemerintahnya untuk hidup lebih baik, bukan tidak mungkin bila Ethiopia nantinya bahkan bisa sejajar dengan negara-negara maju di dunia. (Temmy.08/02/2020)
Sumber :
Berbagai Sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H