Rasa bumbu di dalamnya pun ikut berubah. Bahkan hampir tidak terasa sama sekali rasa kencur di dalamnya. Cabai yang digunakannya pun ikut berubah. Bila dahulu seblak lebih populer menggunakan Cabai Rawit Hijau, kini cabai yang digunakan lebih berwarna merah dan lebih pedas. Bila kita membandingkannya dengan seblak original tentu akan terasa sangat banyak perbedaannya.
Namun pasar berkata lain, masyarakat dinilai lebih menyukai seblak modern ketimbang seblak original. Bahkan seblak pun kini sudah sangat biasa dijumpai di daerah lain di luar Bandung Raya seperti kawasan Jabodetabek bahkan Surabaya.
Baik Seblak Modern maupun Original, keduanya tetaplah seblak. Sebuah kuliner penghilang stres dan kegelisahan hati. Kuliner yang sangat cocok untuk Brunch sembali menunggu jam makan siang, atau masak sendiri bersama teman ataupun keluarga. Bagaimanapun bentuknya, bagaimanapun caranya, yang penting seblak tetap dihati. (Temmy.23/01/20)
Sumber:
cnnindonesia.com
pergikuliner.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI