Mohon tunggu...
Aprizal Junaidi
Aprizal Junaidi Mohon Tunggu... ASN -

Menyukai Semua Hal Tentang Laut, dan Berupaya menjadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Memutuskan "Pensi"

4 Agustus 2018   17:13 Diperbarui: 4 Agustus 2018   17:38 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin diantara banyak keputusan yang pernah kubuat.., hanya satu ini dan pasti satu ini, menjadi kabar paling bahagia untuk istri tercinta.,

Karena perdetik ini saya memutuskan untuk "pensi"

Lantas apa itu Pensi  :

Secara harfiah pensi merupakan kata paling pamungkas yang banyak diucapkan player game untuk mengakhiri kecintaannya pada game,. dan move on meninggalkan dunia gamer

Oh jadi Pensi itu Sama dengan Pensiun

Sebutlah demikian karena pada dasarnya sama, karena kata pensi sendiri memang diambil dari kata pensiun, dan jangan tanya bagaimana sejarah kata pensiun berubah menjadi pensi., karena sampai detik ini pun saya tak pernah mendapatkan informasi tersebut., yang kutahu player gamer punya seribu istilah untuk mengekrpesikan dirinya dalam game tersebut.

Jika kalian mengenal kata-kata ini : newbie, noob, ampas, cupu,  pro, imba, wtf, bacod, by one, gank, zzz dan masih banyak lainnya.. maka beruntunglah karena kalian pernah satu dunia dengan saya..

Yach... dunia para gamer, dunia lain bagi gamer yang hanya kami yang tahu :

karena ketika kami dalam game, waktu seakan karena berputar dengan cepat, siang dan malam tak akan pernah menjadi masalah bagi kami.,

karena ketika kami dalam game, hubungan tak terlalu penting, malah kadang jadi penghalang, dan tak sedikit yang mengorbankan demi quest/mission/rank/level/mabar..,

Karena ketika kami dalam game, komitmen itu kewajiban, karena jika tidak, kami akan tertinggal., jauh dibelakang player lain

Karena ketika kami dalam game proses adalah utama karena melalui itulah skill kami diasah untuk mendapatkan  pengakuan "pro/imba"

sampai pada akhirnya dengan berat hati  kata itu pun tersebut "pensi"

Yang seakan membuat semua pengorbanan  dan kesenangan yang dinikmati  menjadi sia-sia, seperti kalimat yang sering diucapkan istriku ketika  bermain game "game mu itu, hoby paling sia-sia,"

Lantas apa betul menjadi gamer itu sia-sia ?

Untuk istriku, setidaknya ini pembelaan terakhirku, dan  ini jawabku : Menjadi gamer itu tak akan pernah sia-sia :

Karena melalui game, saya bisa sesetia ini denganmu karena waktuku selain denganmu, lebih banyak bermain game (gamer jarang selingkuh)

Karena memalui game, saya bisa mendapatkan banyak penghasilan untuk menikahimu saat itu.., (gamer produktif)

Dan karena melalui game saya bisa memangement stress dan tak pernah sedikitpun mengalihkan ke dirimu., (gamer bijak : Cukuplah keyboard dan mouse yang menjadi pelampiasannya)

Lantas kenapa saya memutuskan "pensi" jika itu hoby yang menguntungkan

Mungkin alasan yang paling logis, adalah : karena saya tahu ini lah momentnya untuk mengubah semua, mengubah hoby sesuai usia, mengubah kebiasaan untuk menjadi contoh yang baik untuk anak kita, dan mengubah diri untuk mencapai prioritas yang lebih baik.

Dan sampailah pada kalimat akhir, dan bagi saya setidaknya ini mimbar untuk mengucapkan terima kasih untuk the best game ever i play (dota & dota2) dan semua teman-teman seperjuangan yang sudah pensi atau masih aktif tetap teruskan perjuangan semampu  kalian, Banggakan diri kalian dengan presetasi, jadikan dunia gamer ini "esport" besar-menggema , hingga tak ada lagi yang memandang hoby kita sia-sia..

Banjarmasin, 2 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun