Kebebasan mengakses konten pornografi, kemudahan mencari tugas di internet hingga timbul sikap instan, copy paste, kemudahan berkomunikasi hingga tidak terhindar dari membuang waktu dengan sekedar chatting canda tak jelas arahnya dan banyak lagi.
Seorang guru haruslah mempersiapkan diri menjadi benteng yang mampu menghadang kekuatan negatif dan menularkan hal-hal positif kepada anak didiknya. Salah satunya, kembali ke membaca buku. Buku adalah sumber ilmu yang masih lebih mudah dipantau, sebab eksesnya cenderung lebih sedikit.
Guru harus menjadi agent of change merubah paradigma budaya instan dan hedonisme yang berkembang akibat kemudahan teknologi saat ini. Guru adalah harapan paling awal agar bisa mewujudkan generasi masa depan sebagai generasi emas.
*) Diterbitkan di NeoKultur edisi 02.
Sumber:Â 1, 2
Bandung, 1 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H