Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Surat Terbuka buat Pakcik

29 Desember 2018   12:26 Diperbarui: 30 Desember 2018   07:28 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pakcik, oi pakcik...
kian marak orang berlogika terbalik
kebenaran ditampik, bual-bualan dilirik
pikirannya pelik lahir pula tindakan licik

Pakcik, oi pakcik...
lihatlah, ini zaman segalanya terbalik
maling tak lagi kencang, teriak maling
maling kini didapuk jadi orang baik-baik

Pakcik, oi pakcik...
tak jelas, siapa dipimpin siapa memimpin
aturan main milik segelintir orang pandir
nasehat pemikir bijak, dipikir semata nyinyir

Pakcik, oi pakcik...
para guru tak boleh menghardik
biar pun buruk, tingkah polah anak didik
sedikit saja disentil guru pun terkena delik

Pakcik, oi pakcik...
kering sudah air mata kesedihan
laku lampah manusia layaknya hewan
hawa nafsulah yang kini dipertuan

Pakcik, oi pakcik...
bila surat tak jua sampai tujuan
tiada berbilang kata penyesalan
derita menggenang tak berkesudahan
berharap Tuhan beri pengampunan

Bandung, 29 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun