Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Popong Otje Djundjunan, Sosok Dewi Sartika Zaman Kiwari

20 Desember 2018   09:23 Diperbarui: 20 Desember 2018   11:58 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa pesan beliau dalam pertemuan memeringati kepahlawanan Raden Dewi Sartika?

Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dimanapun berada. "Harus seribu persen!" Begitu kelakar Ceu Popong dengan gayanya yang serius tapi santai. Jadilah wanita ulet seperti Dewi Sartika yang bersedia membangun sekolah saat fasilitas sungguh minim bahkan mendapat penolakan dari banyak orang. 

Banyak sekali nasehat yang diberikan terutama bagi kaum wanita. Jadilah wanita yang penuh karya bagi nusa bangsa dan agama. Seperti sebuah kisah heroik yang beliau sampaikan tentang Cut Mutia yang sampai akhir hayatnya tetap kukuh mengabdi pada keyakinannya.

Kisah yang Ceu Popong sampaikan dengan penuh penjiwaan. Cut Mutia ditembak oleh penjajah. Dari kepala Cut Mutia mengucur darah, masih sempat melontarkan kalimat biarlah nyawa terengut dan kematian datang asalkan semuanya untuk membela agama dan negerinya. 

Popong Otje Djundjunan, wanita penuh kesungguhan dan bergudang prestasi merupakan inspirasi bagi wanita negeri terutama Tanah Parahiyangan. Semoga semakin banyak wanita yang bisa bekerja dengan kesungguhan dan menjadi pelopor bagi kebangkitan negara Indonesia di era kemerdekaan. 

Semoga banyak lagi Dewi Sartika baru, Ceu Popong baru yang jauh lebih muda, muncul dari Tanah Pajajaran tercinta. Dewi Sartika baru dengan semangat menegakkan agama demi menyelamatkan anak bangsa.

Salam hangat,
DOA

Bandung, 20 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun