Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKI dan Isu Kebangkitannya (Lagi) di Indonesia

6 Januari 2017   18:02 Diperbarui: 6 Januari 2017   18:08 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak hal yang patut menjadi kewaspadaan masyarakat Indonesia dalam menerima konsep pembangunan dalam mengejar ketertinggalan dibandingkan negara-negara maju. Bila tidak hati-hati dan hanya memikirkan pembangunan fisik yang "wah" dengan menyingkirkan komunitas masyarakat religius yang mempunyai semangat gotong royong,maka tak ayal konsep pemikiran komunisme & materialisme gaya baru yang sudah di modifikasi akan menjadikan negara Indonesia seperti negara-negara komunis lainnya yang luar biasa maju pembangunannya,tetapi kehilangan spirit religiusnya,karena semua menjadi sangat individualis dan melupakan siapa "Tuhan" mereka.

Jangan pernah berpikir bahwa setiap orang yang beraliran komunisme & materialisme adalah "atheis" ; Bisa saja mereka sekarang beragama,tetapi paham yang ada di benak mereka dan yang dibawa dalam perilaku kekuasaannya adalah paham komunis & materialis. Oleh karena itu,masyarakat harus semakin cerdas dan tidak lagi terbawa emosional dengan semangat intolerans,ketakutan terhadap fanatisme agama tertentu,tetapi memperkuat semangat persaudaraan dalam berkomunitas dengan semua orang yang berbeda-beda dalam keyakinan serta mempunyai semangat gotong royong yang tinggi,sebab itulah yang akan menangkis semua paham apapun yang merusak ke-Bhinekaan Indonesia.

Yang perlu dilawan dan di waspadai adalah pemikiran-pemikirannya,bukan organisasi atau sosok orangnya...Sebab siapa pun bisa,karena semua bisa masuk ke partai politik,organisasi massa manapun...!

Hiduplah bangsaku,jayalah negeriku...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun