Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Politik

Urat Malu Presiden Jerman, Presiden RI?

18 Februari 2012   02:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

- Ketua Umum Partai-nya diduga korup,dicopot bila ada penetapan "tersangka" dari KPK,dll


Pemimpin negeri ini selalu mengatakan supaya rakyat menghormati proses hukum yang ada. Bagaimana rakyat mau menghormati proses hukum yang ada sedangkan penegak hukum negeri ini sudah tidak dipercaya lagi oleh rakyat ? Ini bagaikan dagelan yang dipertontonkan,sebab suara rakyat atau suara publik tidak lagi didengar. Berbeda sekali dengan negeri-2 yang pempimpinnya mempunyai urat malu,suara rakyat atau suara publik akan membuat dirinya sudah malu dan meminta mundur,tetapi pemimpin negeri ini sangat keterlaluan sekali,suara rakyat di manipulasi dengan mengatakan "rakyat siapa,rakyat yang mana?"


Sungguh,ini memang negeri tanpa urat malu....! Dari semua kritik yang ada,pertanyaan yang mendasar yang perlu dijawab oleh Presiden SBY adalah "Kapankah SBY mundur dengan urat malu yang barangkali "masih" dimilikinya? Ataukah memang SBY sudah tidak mempunyai urat malu,padahal menyaksikan banyaknya kasus korupsi negeri ini? Ataukah....?" Wallahulam...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun