2 Hal diatas inilah yang seharusnya di koreksi oleh LSM-2 atau "PEMILU WATCH" pada 5 tahun kedepan,supaya rakyat Indonesia tidak terus menerus dibuat GOLPUT oleh penyelenggara PEMILU dengan UU Pemilu yang potensi membuat angka Golput terus meningkat dan memang itu diinginkan oleh para politisi busuk di DPR RI dan yang berada di Pemerintahan serta yang bermetamorfosis menjadi anggota KPU.
Selain itu,tentu saja ada alasan-2 teknis yang membuat orang menjadi GOLPUT,yaitu tidak ada waktu untuk mencoblos karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan atau alasan politis, yakni kepribadian seseorang yang tidak percaya lagi pada institusi pemilu, dan merasa tidak ada keterkaitan mereka dengan calon-calon atau partai ; Tetapi prosentase orang-2 seperti itu sangat kecil sekali,diyakini tidak sampai 5% dari jumlah rakyat pemilih yang ada .
Hasil Pemilu Legislatif 2014 sangat mengecewakan,masa depan Indonesia selama 5 tahun kedepan dengan komposisi "multi partai" yang terkesan bagi-2 kue kekuasaan di DPR RI diperkirakan tidak akan lebih baik dari 10 tahun Pemerintahan SBY. Siapapun presiden-nya,akan menghadapi persoalan yang tidak mudah dan bahkan kemungkinan terburuk untuk terjungkal sangat besar sekali.
Bagaimana menurut anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H